Pengenalan dan Pembuatan Atabela Untuk Mendukung Swasembada Pangan

udin abay | Senin, 16 April 2018 , 21:12:00 WIB

Swadayaonline.com - Untuk meningkatkan produksi padi nasional, perluasan areal tanam di lahan kering saat ini menjadi tumpuan besar pemerintah. Pengembangan lahan kering jauh lebih murah, karena tidak memerlukan kelengkapan sarana penunjang seperti pada lahan sawah irigasi. Untuk itu perlu adanya percepatan diseminasi dan adopsi teknologi mekanisasi pertanian melalui training inkubasi bisnis untuk mendukung program swasembada pangan.

Sejak tahun 2015, pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara besar besaran kepada petani, namun sepertinya ada yang belum memanfaatkan secara optimal. Untuk mendukung perluasan areal tanam padi dan pemanfaatan mesin roda dua yang telah diberikan, perlu dibuat Alat Tanam Benih Langsung (Atabela) guna meningkatkan tenaga kerja dan efisiensi penanaman.

Untuk lebih meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam memanfaatkan bantuan alsintan roda dua yang telah diberikan, Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) melakukan training inkubasi bisnis tentang pengenalan dan pembuatan atabela ditarik roda 2 di Taman Sains Enjiniring Pertanian (TSEP) BBP Mektan, Serpong selama 7 hari.

Menurut Kepala Bidang Kerjasama, Pendayagunaan, Perekayasaan dan Pengujian BBP Mektan, Agung Prabowo saat membuka training inkubasi bisnis bahwa dari 15 perserta yang ikut training dari berbagai daerah, nantinya diharapkan mampu membuat atambela sendiri di deeranya masing masing. "Setelah training, nantinya mereka bisa mendesain, membuat, asembling, bisa mengoperasi, merawat dan menyelesaikan masalah mesinnya sendiri," tambahnya.

"Setelah mengikuti training, secara berkala akan selalu kita monitor ke daerah peserta, apakah mereka sudah mampu mengaplikasikannya atau belum. Syukur-syukur mereka bisa punya Usaha Penyewaan Jasa Alsintan (UPJA) sendiri. Mereka juga diharapkan akan menjadi enterpreneur muda dalam bidang perbengkelan dan mampu membuat prototipe alsin sendiri dengan teknologi yang sederhana," ujar Agung. SY