Jokowi: Daging Domba dan Kambing Akan Geser Daging Sapi

udin abay | Sabtu, 27 Agustus 2016 , 23:38:00 WIB

Swadayaonline.com - Peningkatan peran dan kontribusi ternak domba dan kambing, mempunyai potensi tinggi dalam populasi dan produktivitasnya. Perlu diketahui, peran sektor pertanian tidak hanya sebagai penyedia pangan namun juga berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja dan penghasil devisa. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman pada acara "temu wicara pembangunan peternakan dan kesehatan hewan dan kontes domba garut-kambing dengan Presiden Jokowi" di Kebun Raya Bogor. (27/8/2016)

Acara yang dihadiri Presiden RI, gabungan peternak dalam Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI), Menteri Kabinet Kerja, Gubernur Jawa Barat, Pemerintah Pusat dan Daerah, Walikota Bogor, peternak domba dan kambing, juga diumumkan pemenang lomba  kontes kambing dan domba serta pemberian hadiah oleh Presiden Jokowi yang terbagi dalam tiga kriteria yaitu raja petet, pejantan, bibit, dan pedaging, selain itu juga dilakukan pemberian 100 bibit kambing dan domba yang sudah bersertifikat kepada peternak.

Sesuai nawacita tentang kedaulatan pangan, produktivitas rakyat dan kemandirian ekonomi, komoditas domba dan kambing akan menjadi acuan sebagai sumber protein hewani selain daging sapi. Mengingat komoditas tersebut sejak 2011-2015 populasinya tumbuh rata-rata 5,8% pertahun. Tercatat 2015 populasinya 36 juta ekor yang dipelihara skala rumah tangga yang tersebar di seluruh wiilayah Indonesia, dan di prediksi akan terus meningkat kurun waktu lima tahun (2017-2021).

Berdasarkan proyeksi FAO-EOCD Agriculture Outlook tahun 2015- 2025, konsumsi daging global diperkirakan mencapai 35,3kg/tahun, dari 1,3kg pada tahun 2015. Walaupun daging domba dan kambing tidak termasuk di dalamnya, namun mempunyai segmentasi pasar global yang sangat menjanjikan di wilayah Asia, Afrika, dan pasifik. Dengan mempertimbangkan aspek teknis, pemenuhan lokal dan perkembangan isu perdagangan global, diprediksi tahun 2018 Indonesia akan mampu mengekspor domba dan kambing.

Dalam sambutannya Presiden merasa kagun dengan domba dan kambing yang dimiliki para peternak. "Dombanya cantik-cantik. Saya punya domba yang saya beli dengan harga Rp. 3juta dan Rp. 4juta. Saya kira domba saya paling mahal, ternyata ada yang lebih mahal dan lebih bagus lagi dan harganya satu ekor Rp. 60 juta bahkan sampai Rp.125juta. Untuk kontes selanjutnya selain akan diberikan piala dan trophy Presiden, saya juga akan memberikan hadiah sebagai uang pembinaan. Juara 1 dapat 1 miliar, juara 2 dapat 500 juta, dan juara 3 dapat 250 juta", ujar Jokowi disambut dengan tepuk tangan undangan yang hadir.

Presiden meminta kepada peternak agar menjaga domba dan kambing sebagai plasmanutfah yang harus benar-benar dijaga dengan baik. "Jangan hanya karena uang, plasmanutfah kita akan diambil negara lain. Konsumsi daging sapi, akan kita geser dengan daging kambing dan domba. Karena umur panen kambing dan domba setahun 3 kali panen dan sekali panen lahir bisa sampai 2 ekor, lebih cepat dari sapi. Selain pengembangannya cocok untuk peternak rakyat, karena tidak membutuhkan biaya dan lahan yang luas. Untuk itu, kedepan kita akan lebih meningkatkan pengembangan dan produktivitas domba dan sapi", tegas Jokowi