Swadayaonline.com - Lombok Tengah merupakan kontributor kedua penghasil produksi kedelai terbesar di Provinsi NTB setelah Bima. Selisihnya tidak jauh dari Kabupaten Bima. Untuk itu, kedepan Lombok Tengah diharapkan akan menjadi sentral produksi kedelai, dengan harapan bisa menyamai Bima. Selain itu, petani Lombok Tengah juga sangat respon terhadap pembaruan terhadap teknologi.

Sehingga itulah sebabnya Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan bekerjasama dengan  Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah menyelenggarakan Pelatihan Teknis Tematik Kedelai di kabupaten Lombok Tengah dengan jumlah peserta 30 orang. Sasaran pembangunan pertanian khususnya pertanian tanaman pangan tiga komoditas utama padi, jagung dan kedelai diarahkan pada tumbuhnya SDM petani yang berkompeten, terepunihnya sarana prasarana pertanian yang memadai dan tersedianya teknologi pertanian.

Tahun 2018 ini Lombok Tengah akan menanam kedelai pada lahan 10.280 hektare. Lokasi PATB adalah salah satu daerah penyanggah kebutuhan benih nasional. Sementara itu tema utama yang diangkat dalam pelatihan tematik ini adalah tentang hama penyakit utama pada kedelai, pestisida nabati dan teknik budidaya kedelai. 

Sementara itu kegiatan praktek lapang peserta difokuskan di H. Kurdinto selaku penangkar benih kedelai dan padi di Desa Pengendung Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur yang telah bekerjasama dengan Balitkabi Kendalpayak Malang. Dengan harapan bisa menjalin jejaring kerja dengan petani dan  menaikkan produktivitas kedelai. Sebagai gambaran luas tanam kedelai di NTB tahun 2017 mencapai 1006 hektare. Lombok Tengah menghasilkan kedelai sebanyak 13, 35 kwintal per hektare dari sebelumnya hanya mencapai 11, 35 kwintal per hektar. SY/YNI