Litbang Pertanian dan Sakata Seed Corporation Luncurkan Varietas Bunga SunPatiens

udin abay | Selasa, 06 September 2016 , 14:51:00 WIB

Swadayaonline.com - Badan Litbang Pertanian mengadakan acara open house tanaman hias dan temu stakeholder dalam rangka pengembangan invensi dan penerapan inovasi melalui kerjasama kemitraan mendukung hilirisasi dan peningkatan industri florikultura nasional yang mandiri dan berdaya saing di Badan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Hias (Balithi). Pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan kerjasama pengembangan
 tanaman hias antara Litbang pertanian dengan Bupati Wonosobo, Batang, dan Garut. (6/9/2016).

Agribisnis tanaman tanah air berkembang pesat sejak dua dekade terakhir dan menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Berbagai indikator makro seperti produksi, luas area tanam, PDB, nilai ekspor, jumlah rumah tangga, PDB industri florikultura telah mencapai lebih dari Rp. 5 triliun yang mampu menyumbang sekitar 5,68% dari total PDB subsektor dengan nilai ekspor US $ 19 meningkat 5-12% setiap tahun sejak lima tahun terakhir.

Siti Hediyanti Soeharto (Titi Soeharto) Komisi IV DPR RI mengatakan, sub sektor florikultura juga mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 1 juta jiwa dengan luas panen 1.000 hektar dan berproduksi 700 juta bunga potong dan 400 juta tanaman pot. Kinerja tersebut masih bisa ditingkatkan mengingat potensi sumberdaya dalam negeri, termasuk tenaga kerja, iklim dan tanah, serta sumberdaya genetik sangat kondusif.

Dalam lima tahun terakhir kegiatan penelitian dan pengembangan florikultura telah menghasilkan inovasi teknologi inovatif unggulan yang dapat dikembangkan para pengguna untuk pengembangan kegiatan agrIbisnis berkelanjutan. Hasil penelitian berupa varietas unggul, benih bermutu, teknologi perbenihan, tekonologi produksi, dan teknologi pengendalian organisme penganggu tanaman.

Sekretaris Badan Litbang Pertanian, Prama Yufdi mengatakan dalam meningkatkan kapasitas Litbang tanaman hias, dibangun kerjasama dalam dan luar negeri dengan berbagai pihak salah satunya kerjasama pengembangan varietas unggul baru bersama dengan perusahaan internasional Sakata Seed Corporation, Jepang dan menghasilkan varietas unggul SunPatiens yang berasal dari hasil persilangan antara spesies Impantiens yang memiliki keunggulan tahan terhadap kekeringan. Varietas tersebut dapat dibudidayakan di lapangan terbuka di daerah beriklim kering, bahkan varietas tersebut mampu menenpati posisi teratas dalam perdagangan internasional dibandingkan produk serupa dari negara lain.

Fadjry Djufry Plt. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian Hortikultura mengatakan open house tanaman hias 2016 untuk mengintroduksikan  kepada petani dan pengusaha florikultura dapat menyaksikan keunikan dan keunggulan varietas yang ditampilkan. Sehingga proses adopsi dapat dilakukan secara simultan. Pada acara terebut digelar International Launching Varietas Impatiens, display varietas dan teknologi budidaya dan perbenihan bunga krisan, lily, anthurium dan anggerek, serta temu stakeholder.

Hiroshi Sakata dari Sakata Seed Corporation mengatakan, investasi dalam melakukan kerjasama dengan Litbang sampai saat ini sebesar Rp. 5 miliar. "Dari hasil penelitian yang ada, saat ini sudah menjual 30 juta batang/tahun ke berbagai negara seperti Jepang, Amerika, dan Asia. Prospek bunga ini sangat bagus karena belum menjangkau seluruh dunia," tambahnya. Ketua Asosiasi Bunga Indonesia (ASBINDO) Karen Tambayong mengatakan seharusnya ekspor bunga Indonesia tidak dikenakan PPN 10%, dan seharusnya tidak dikenakan PPN sama sekali, karena bunga ini produk pengembangan budidaya berbeda dengan produk lainnya. SY