Balitbang Pertanian Akan Luncurkan Jagung Varietas Prolific

udin abay | Rabu, 21 September 2016 , 11:46:00 WIB

Swadayaonline.com - Sampai dengan tahun 2017, pemerintah akan melakukan pengembangan 1 juta hektar lahan jagung di seluruh wilayah perbatasan Indonesia. Hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan jagung dalam negeri terutama untuk pakan, walaupun saat ini impor jagung sudah berkurang hampir 60 persen. Untuk pengembangannya, pemerintah akan memberikan fasilitas kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)/petani jagung di masing-masing wilayah berupa perbaikan irigasi, benih dan bibit, mesin pertanian, dan lainnya guna mendukung percepatan produksinya.  

Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian telah melakukan penelitian dan menghasilkan varietas jagung hibrida yang baik yaitu “Prolific” jagung yang mempunyai tongkol dua. Menurut Kepala Puslitbang Tanaman Pangan, Ali Jamil, sebenarnya banyak varietas yang sudah dihasilkan oleh Litbang Tanaman Pangan untuk komoditas jagung, salah satunya varietas Bima 19 dan 20 dan sudah banyak diadosi oleh masyarakat namun masih satu tongkol.

“Kita akan memperbanyak benih sumber dan benih sebar untuk varietas jagung prolific ini guna mendukung program pemerintah. Apalagi sudah ada SK Mentan No.726/KPTS/KB 22.020/12/2015 tanggal 28 Desember 2015 tentang penugasan Badan Litbang Pertanian dalam rangka perbanyakan benih-bibit sebar komoditas strategis yang bermutu untuk percepatan diseminasi varietas unggul,” tambahnya.

“Jagung prolific mempunyai provitas hampir 13 ton/hektar, dan tahun 2017 akan dilepas galur baru tersebut kepada masyarakat. Bila pengembangannya berjalan cepat, bisa menutupi kekurangan produksi nasional. Peran penangkar dan produsen benih sangat dibutuhkan untuk membantu desiminasi percepatan, ditambah peran BPTP seluruh Indonesia diharapkan juga lebih bisa bisa mempercepat melalui UPBS untuk perbanyakan benih sebar,” tegas Ali Jamil. Ali Jamil menambahkan sekarang ini pemerintah juga sedang melakukan pengembangan komoditas strategis di wilayah perbatasan, dan jagung prolific ini sangat adaptif dan bisa dikembangkan di wilayah perbatasan tersebut.

Jagung prolific sangat mudah dikembangkan selagi di tanam dilahan kering, artinya kalau hanya iklim sepanjang ada air dan matahari mudah sekali dikembangkan berbeda dengan tanaman padi yang varietasnya harus disesuaikan dengan lahannya. Jagung hibrida prolific bisa digunakan untuk pangan juga bisa untuk pakan ternak bahkan sangat cocok untuk membuat beras jagung. SY