Memacu Peningkatan Produksi Kakao dan Padi di Manokwari Selatan

udin abay | Kamis, 17 Mei 2018 , 14:50:00 WIB

Swadayaonline.com - Pertanian memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi di Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel).  Peran strategis tersebut dapat dilihat dalam kontribusinya sebagai penyedia bahan pangan dan sumber utama pendapatan rumah tangga masyarakat setempat. Kakao merupakan komoditas utama selain padi yang menjadi unggulan di Kabupaten Mansel. Namun produktivitas kakao cenderung menurun dari tahun ke tahun akibat serangan hama penggerek buah kakao, pemeliharaan tanaman yang kurang baik, tanaman yang sudah tua dan penggunaan varietas yang tidak toleran terhadap serangan hama. Keterbatasan irigasi dan alat serta mesin pertanian menjadi kendala utama bagi pengembangan komoditas padi di daerah tersebut. Agar komoditas kakao dan padi dapat memberikan nilai tambah yang tinggi tentunya diperlukan dukungan kebijakan dari pemerintah dan peran aktif masyarakat.  

Kementerian Pertanian melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbang Perkebunan), Badan Litbang Pertanian telah menyelenggarakan bimbingan teknis (BIMTEK) kepada 200 petani di Kabupaten Manokwari Selatan pada Rabu 16 Mei 2018.  BIMTEK dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dr. Michael Wattimena, Kepala Puslitbang Perkebunan yang diwakili oleh Kabid KSPHP, Dr. Jelfina C. Alouw, Bupati Mansel yang diwakili oleh Sekertaris daerah, Kepala BPTP Papua Barat, Ir. Demas Wamaer, MS, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kab. Mansel, perwakilan dari BPP Oransbari dan BPP Ransiki, Gapoktan dan kelompoh tani serta tokoh-tokoh agama dan masyarakat adat.   

BIMTEK yang bertemakan “Inovasi Mendukung Pengembangan Komoditas Perkebunan dan Pangan serta Peningkatan Kesejahteraan Petani” dibuka dengan resmi oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.  Dalam sambuatannya Wattimena mengapresiasi program “capacity building” oleh Puslitbang Perkebunan, Balitbangtan di Mansel dan mengemukakan pentingnya penggunaan varietas unggul, pemupukan dan irigasi untuk keberhasilan pengembangan komoditas pertanian.  Selanjutnya Wattimena menghimbau para petani peserta BIMTEK agar berinterkasi secara aktif dengan para narasumber untuk menggali ilmu dan pengetahuan serta mengemukakan permasalahan di lapangan agar dapat dicarikan solusinya.  Sebagai wakil rakyat, Wattimena mengikuti dengan tekun sampai akhir jalannya BIMTEK untuk mendengar langsung permasalahan petani sebagai dasar penetuan program kerja kedepan.  

Kepala Puslitbang Perkebunan yang diwakili oleh Kabid KSPHP mengapresiasi kerjasama yang baik dari BPTP Papua Barat dan Dinas Pertanian Kab. Mansel sehingga penyelenggaraan Bimtek bisa berjalan dengan baik.  Dalam sambutannya disampaikan bahwa Balitabangtan memiliki tugas dan fungsi untuk menghasilkan inovasi teknologi dalam menjawab permasalah pertanian di Indonesia. Berbagai varietas unggul telah dihasilkan, yang tidak hanya unggul dari sisi produktivitas, tapi juga dari kemampuan  adaptasi terhadap beragam ekosistem serta memiliki sifat toleran terhadap organisme pengganggu tanaman dan kandungan nutrisi pada kadar yang sesuai untuk kesehatan. Disamping itu, Balitbangtan juga telah menghasilkan teknologi budidaya dan pengendalian hama dan penyakit ramah lingkungan serta pengelolaan pasca panen untuk menghasilkan produk-produk pertanian yang berdaya saing tinggi di pasar globalpun.  Selanjutnya disampaikan program Kementerian Pertanian dibidang ketahanan pangan dan untuk menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045 yang tentunya dapat dicapai melalui serangkaian tahapan kegiatan. Untuk memacu adopsi benih unggul oleh petani, Kementerian Pertanian menugaskan Badan Litbang Pertanian untuk menghasilkan benih unggul komoditas pertanian strategis yang selanjutnya disebarkan kepada petani secara gratis melalui koordinasi bersama Direktorat Jenderal Perkebunan dan pemeritah daerah. 

Nara sumber pada kegiatan BIMTEK yakni Prof. Dr. Ir. Jeremiah Lembongan, MS menyampaikan topik tentang kakao, lada dan cengkeh; dan Subiadi, SP, MSc, peneliti BPTP Papua Barat dengan topik Budidaya Padi Secara Terpadu. Diseminasi inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian terus dilakukan, salah satunya melalui BIMTEK untuk menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) dalam rangka mendapatkan hasil yang maksimal untuk memenuhi kebutuhan lokal serta pasar global. SY/HMSL