Tim Litbang Wujudkan Program BEKERJA di Lombok Tengah

udin abay | Sabtu, 26 Mei 2018 , 13:12:00 WIB

Swadayaonline.com - Upaya Kementan untuk  mencapai swasembada, meningkatkan ekspor dan pendapatan petani telah banyak dilaksanakan dan terlihat hasilnya. Kini Kementan juga tidak tinggal diam untuk membantu mengurangi angka kemiskinan dipedesaan melalui program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja). Program ini telah dilaunching di beberapa daerah termasuk nantinya di NTB.  Provinsi ini telah sukses menjadi pendukung stok beras nomor lima,  ekspor jagung, juga pemasok kedelai, sapi,  cabai,  bawang merah dan bawang putih.  Tidak cukup disitu,  kini NTB melalui *Bekerja* siap-siap mengentaskan petani dari kemiskinan. 

Menurur Dr Ladiyani Retno, dari BB Biogen Balitbangtan Program *Bekerja* diwujudkan dengan memberikan bantuan dengan pendekatan seperti memberikan kail,  bukan umpannya berupa sejumlah ternak unggas ayam, tanaman semusim  sayuran dan tanaman tahunan kelapa serta bahan pendukung dan metoda pengelolaannya yang menguntungkan pada tiap keluarga miskin. Program Bekerja di NTB dilaksanakan di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng).

Program pengentasan kemiskinan "Bekerja" di Loteng dimulai dengan koordinasi dengan instansi terkait, pengecekan dan verifikasi data, ground check (Cek lapangan), dan pelaksanaan program Bekerja. Terdapat sekitar 13.000 lebih rumah tangga dari kabupaten Loteng yang tergolong kurang mampu. Dua Kecamatan ditetapkan sebagai wilayah pelaksanaan yaitu kecamatan Praya Timur dan Praya Barat.

Dari daftar lokasi dua kecamatan tersebut perlu dipastikan agar rumah tangga yang menjadi target perlu dipastikan memenuhi kriteria sesuai keadaan terkini. Menurut Drh Luh Gde Astiti,  MSi dari BPTB Balitbangtan NTB diantara desa di Kecamatan Praya Barat Loteng yang memiliki banyak rumah tangga miskin adalah Desa Batujai.  Dalam diskusi Tim Balitbangtan dengan Kades Batujai direkomendasikan agar mendatangi tempat yang banyak dijumpai penduduk miskin diantaranya Dusun Karangdalam dan Batujai. Hasil pengecekan lapang, menunjukkan banyaknya masyarakat disini memang kondisinya memprihatinkan dan perlu dibantu. Tidak hanya sampai disitu, pengecekan juga dilakukan ke Desa Kateng yang meliputi Dusun Mentorok, dan Dusun Pengalang. 

Dari  kunjungan ke desa-desa tersebut kelompok rumah tangga miskin antara lain memiliki kondisi rumah dari bilik, fasilitas minimalis, pekerjaan kepala keluarga antara lain sebagai petani gurem,  buruh tani, serabutan, aset lahan sangat terbatas.  Juga  dijumpai kondisi memprihatinkan karena kondisi kesehatan kepala keluarga tidak optimal. Kades Syarifudin lebih lanjut juga menambahkan beberapa dusun lain yang penduduknya banyak yang miskin seperti Dusun Sadang Lauk dan Sadang Daye. 

Berdasar kunjungan ke beberapa desa tersebut mereka berharap uluran tangan pemerintah untuk perbaikan kondisi. Mereka menyatakan siap untuk mengikuti program. Hasil pertemuan membangkitkan optimisme Tim Balitbangtan akan kemampuan program  *Bekerja* untuk mengentaskan mereka dari kemiskinan. Ini terlihat dari keuletan dari untuk beternak, bertani,  membuat kerajinan,  dan dari semangat dan pancaran wajah ketika diajak berdialog. Dukungan dari Kepala desa dan Kepala dusun yang terlihat semangat untuk mendampingi Tim menunjukkan dimana warga yang perlu dibantu berada. Semoga NTB selain menjadi lumbung pangan, juga para petaninya makin sejahtera, bebas dari kemiskinan. SY/HMSL