Kopi Robusta Lamo, SDG Lokal Kota Sungai Penuh Jambi

udin abay | Sabtu, 14 Juli 2018 , 20:09:00 WIB

Swadayaonline.com - Kawasan sentra kopi Robusta di Desa Sungai Jernih Kota Sungai Penuh tumbuh subur sampai saat ini. Ada 4 jenis kopi Robusta yang dikenal oleh petani kopi di daerah ini yaitu kopi Robusta lama, Manak, Glodok dan Ciari. Dari keempat jenis kopi tersebut yang paling disukai oleh masyarakat adalah Robusta Lamo yang telah ditanam secara turun temurun lebih kurang 40 tahun yang lalu.

Hujan di pagi hari Selasa 10 Juli 2018 tidak menyurutkan langkah dan semangat peneliti- peneliti BPTP Balitbangtan Jambi untuk memulai kegiatan survey, inventarisasi dan karakterisasi kopi Robusta Lamo di Desa Sungai Jernih Kota Sungai Penuh. Diawali dengan mengunjungi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan untuk berkoordinasi dengan Kepala Dinas Bomberdir beserta kabid Maifendri. Peneliti dan teknisi BPTP Balitbangtan Jambi yang berjumlah 4 orang dan semuanya wanita diterima dengan baik oleh Kadis beserta staf. Koordinasi ini dilakukan dalam rangka pendaftaran varietas tanaman lokal atau sumber daya genetik (SDG) asal Kota Sungai penuh dan salah satunya adalah Kopi Robusta Lamo. Kadis sangat mendukung dan bersedia untuk memfasilitasi kegiatan ini khususnya dalam pengumpulan data di Lapangan dan tenaga pendamping.

Perjalanan dilanjutkan ke lokasi yang berjarak lebih kurang 4 km dari Kota Sungai Penuh. Srikandi-srikandi SDG BPTP Balitbangtan jambi ini didampingi oleh PPL Desa Sungai Jernih Suardi menuju lokasi yang bisa dikatakan tidak ringan, mendaki dan menurun sejauh lebih kurang 2 km berjalan kaki dengan medan tanah liat berbatu untuk menemukan kawasan kopi Robusta. Rasa penat hilang seketika melihat kawasan kopi Robusta pada ketinggian 1.280 m dpl dengan pemandangan alam yang sangai indah dan sumber air gunung yang sangat bersih.

Keunggulan Kopi Robusta lamo ini lebih tahan terhadap penyakit dan memilki cita rasa yang excellent dibandingkan kopi robusta lainnya. Petani juga telah melakukan budidaya yang baik seperti pemangkasan dan pemberian pupuk NPK sebanyak 250 g/pohon/tahun, dengan cara dibenamkan kedalam tanah melingkar tajuk dan sampai saat ini kopi yang telah berumur lenih kurang 40 tahun masih bernilai ekonomis. Petani dapat memanen 2 kali dalam setahun dengan produksi rata-rata 3,6 ton/ha/tahun. SY/HMSL