Menghidupkan Kembali Siaran Pedesaan dan Pertanian

udin abay | Selasa, 17 Juli 2018 , 18:13:00 WIB

Swadayaonline.com - Gema Desa namanya, dulu acara itu dikenal dengan Siaran Pedesaan yang selalu menghadirkan berbagai informasi tentang pembangunan Desa. Informasi apapun selalu dihadirkan dalam siaran ini, terutama tentang pertanian. Sehingga siaran ini selalu ditunggu oleh pendengarnya. Namun seiring perkembangan teknologi, siaran ini, mulai ditinggalkan oleh pendengarnya, entah apa yang menyebabkan kondisi tersebut. Narasumbernya yang kurang menarik, isi konten siaran yang kurang up to date atau pendengarnya yang sudah mulai bosan. Padahal siaran pedesaan ini merupakan salah satu media penyuluhan yang efektif untuk cakupan sasaran yang luas.

Siaran pedesaan ini merupakan media penyuluhan yang dapat menyebarluaskan informasi pertanian. Untuk itu penyuluh pertanian Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember sebagai binaan wilayah kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, ditunjuk oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan sebagai Tim Siaran Pedesaan agar menghidupkan kembali acara tersebut dengan bekerjasama bersama RRI Jember.

Memang tidak mudah menghidupkan kembali acara yang sudah mati suri selama sekian tahun. Banyak kendala yang ditemui, mulai dari pemilihan waktu siar yang belum tepat, belum adanya pendengar/petani sasaran yang mengetahui adanya kembali siaran pedesaan, bahkan ketidakpercayaan dari lingkup penyuluh sendiri atas siaran tersebut. Sungguh ironi, tetapi bagi tim siaran pedesaan tidak ada kata sia-sia jika mau berusaha dan melakukan sesuatu inovasi agar acara ini kembali mendapatkan kejayaannya. Banyak yang dilakukan tim siaran untuk menghidupkan kembali acara ini, mulai dari pemilihan narasumber yang kompeten yang berasal dari penyuluh atau petani yang telah berhasil dibidangnya, pemilihan tema informasi yang akan disajikan agar sesuai dengan yang dibutuhkan pendengar/petani sasaran pada saat siaran, dan pemilihan waktu siar agar mendapatkan pendengar yang lebih banyak.

Namun siaran pedesaan ini tetap tidak akan dapat menggantikan fungsi penyuluh dalam menyampaikan informasi yang terkait dengan anjuran penggunaan inovasi teknologi baru. Tentunya akan tetap memerlukan penyuluh agar para pendengar/petani sasaran dapat mengerti/mengadopsi anjuran teknologi tersebut. Untuk itu penyuluh pertanian di Kabupaten Jember selalu berperan aktif untuk mendengarkan dan membina pendengar/petani sasaran yang aktif dan teratur mendengarkan acara tersebut, sehingga informasi yang diberikan semakin lengkap dengan pembinaan lebih lanjut. 

Dan saat ini, hampir 1 Tahun acara tersebut berlangsung dengan bentuk kerjasama dengan penyuluh pertanian. Patut disyukuri dengan rentang waktu yang tidak lama, acara tersebut sudah memiliki pendengar/petani sasaran yang setia dan aktif mendengarkan acara tersebut. Bahkan petani binaan yang memiliki usaha di bidang pertanian dapat mengembangkan dan menginformasikan usahanya di acara tersebut sehingga mereka semakin bersemangat untuk mendengarkan dan menginformasikan acara tersebut kepada petani yang lain. SY/YNI