Kampar Capai Produksi Diatas 8 Ton Dengan Jarwo Super

udin abay | Sabtu, 21 Juli 2018 , 14:19:00 WIB

Swadayaonline.com - Penerapan  teknologi Jarwo Super  yang dihasilkan oleh Kementerian Pertanian  di di Kabupaten kampar terbukti mampu mendongkrak peningkatan produksi melebihi 8 ton/ha. Hal ini terlihat saat panen bersama yang dilaksanakan BPTP Riau bersama Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Kabupaten Kampar pada demplot Jarwo Super BPTP Riau seluas 2 ha di Desa Binuang, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar, Jumat (20/7/2018)

Menurut Kepala BPTP Riau, Dr. Ir. Nana Sutrisna, MP  demplot jarwo super ini memiliki peran yang besar dalam diseminasi inovasi teknologi. "Saat ini yang dituntut adalah bagaimana mencapai swasembada pangan, dan upaya yang harus dilakukan untuk menuju swasembada tersebut adalah dengan meningkatkan luas tambah tanam (LTT) dan Meningkatkan produktivita Peningkatkan produktivitas dapat dicapai salah satunya dengan penerepan teknologi jarwo super" ungkapnya.
Ka. BPTP Riau mengungkapkan bahwa teknologi budidaya padi jarwo super ini merupakan teknologi unggulan untuk meningkatkan produktivitas padi dengan penerapan beberapa komponen teknologi yaitu penggunaan varietas unggul dan benih bermutu, seperti Batang Piaman yang ditanam di demplot,  pemberian biodekomposer, penerapan pupuk hayati (Agrimeth), pengairan, pengendalian OPT secara terpadu serta  penggunaan alat mesin pertanian terutama untuk tanam (transplanter) dan panen dengan combine harvester. "Terimakasih kepada Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Kampar beserta jajarannya atas dukungan dan kerjasamanya, kami berharap teknologi jarwo super ini dapat disebarluaskan ke daerah lain oleh penyuluh lapangan sehingga produktivitas padi akan semakin meningkat" tambahnya.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kampar sangat mengapresiasi kegiatan demplot jarwo super BPTP Riau yang dapat meningkatkan produktivitas padi dibuktikan dengan hasil ubinan yang dilakukan produksi mencapai 8.23 ton/ha. Hendri menyampaikan banyak pandangan miring mengenai hasil panen yang dihadapkan dengan tuntutan LTT, oleh karena itu ia mengharapkan segenap jajaran beserta penyuluh lapang dan pihak terkait harus maksimal bekerja di lapangan dan melakukan sinergitas untuk mendukung peningkatan produktivitas padi untuk menuju swasembada pangan. SY/HMSL