Golden Era Kebangkitan Kejayaan Kopi Arabika Wamena Papua

udin abay | Jum'at, 27 Juli 2018 , 13:23:00 WIB

Swadayaonline.com - Kampung Yagara, Distrik Walesi, Jayawijaya menjadi saksi Penyerahan 20.000 Bibit Kopi Arabika Varietas Lini S795 kepada petani Kab Jayawijaya. Kepala BPTP Balitbangtan Papua, Dr. Ir. Muhammad Thamrin, M.Si, mewakili Ka Balitbangtan-Kementan menyerahkan secara langsung kepada Kepala Dinas Pertanian Jawijaya, John Hendri Tetelepta, SP, M.Si dan disaksikan secara langsung oleh Kepala Kampung Yagara,Maksimus Lani.

Bicara kopi Papua tak lepas mata dan bibir sebut Kopi Wamena dan timbulkan rasa ingin untuk cicipi dan hirup aroma cita rasa khas kopi Lembah Baliem. Si hitam kopi kandungan asam lebih rendah dibandingkan dengan kopi lainnya adalah karakter rahasia yang tersimpan. Waaa waaa waaa itulah teriakan khas masyarakat Jayawijaya yang berarti ucapan rasa syukur dan terima kasih atas apa yang dicapai atau suatu pekerjaan yang telah selesai dikerjakan dan membuahkan hasil sesuai dengan harapan.

Luas lahan Perkebunan Kopi di Jayawijaya hingga tahun 2017 seluas 1910 ha tersebar di 24 Distrik seperti di Walesi, Kurulu, Hubertus dan Pyramid yang merupakan paling potensial perkembangannya. Seluas 480ha Kebun Kopi masih berproduksi dan 300ha nya masih dalam tahap proses pemeliharaan pertumbuhan dan sekitar 1000 ha tidak terawat hal ini disebabkan kondisi tanaman yang sudah cukup tua dan tanpa menggunakan pupuk kimia (organik) sehingga rata-rata produksi 600 - 650kg/ha. Menurut kepala Dinas Pertanian Jayawijaya bahwa Produksi Kopi Wamena di tahun 2017 sebanyak 125,8ton hal ini disebabkan semakin menurunnya hasil produksi dan sentuhan inovasi teknologi utamanya dalam pengendalian hama dan penyakit. Upaya Pemda Kab. Jayawijaya melalui Dinas Pertanian pada tahun yang sama melakukan optimalisasi lahan dengan sistim peremajaan dan perbaikan kebun seluas 200 ha serta didukung oleh BPTP Papua saat ini yang memproduksi bibit Kopi sebanyak 20.000 pohon diharapkan mampu menambah luasan lahan kebun kopi dan kedepannya kopi papua bangkit dari tidurnya.
Produktifitas kopi Wamena berada pada kisaran 600-650kg/ha.

Masalah utama pengembangan kopi masih terkait persoalan cost produksi yang tinggi dimana lemahnya kelembagaan ekonomi seperti koperasi dan nilai tawar pekebun kopi sehingga tak mampu mandiri.Pada umumnya para penggiat kopi hanya melirik pada hasil akhir yaitu ketika sudah jadi bubuk sehingga harga jual tergolong rendah dan sekaitan hal tersebut kopi wamena sebagian besar hanya bisa diperdagangkan dalam kota dan antar kabupaten saja karena terkendala sarana transportasi via udara saja sehingga ketika keluar daerah harganya melambung tinggi hingga 250.000/kg. Jayawijaya yang hanya bisa diakses melalui pesawat udara dari Jayapura menyebabkan biaya upah,transport, bahan baku dan tenaga kerja cukup tinggi. Selain cost product yang tinggi, hal lain adalah terkait penguasaan tanah. Adanya hak ulayat adat yakni hak masyarakat adat atas tanah yang berada di wilayah adatnya, membuat investor enggan berinvestasi di sektor hulu.

Beberapa lembaga/bank/pengusaha kopi lebih tertarik untuk bergerak di sektor hilir yakni menerima kopi yang sudah siap dipasarkan. Melihat kondisi tersebut perlu perhatian lebih kepada pekebun kopi agar dapat memperbaiki taraf hidupnya dengan memberikan berbagi informasi tentang potensi dan peluang kopi,memfasilitasinya dalam bentuk pelatihan atau bimbingan teknolgi yanga mengarah pada kelembagaan sampai ke mitra usaha sehingga mampu bersaing di kanca nasional kalau perlu menembus internasional.
Kepala BPTP Papua menuturkan bahwa sejalan program presiden kita Joko Widodo.Kopi mempunyai sejarah dan riwayat panjang.Dulu negara luar sana termasuk belanda,amerika tertarik dengan kopi dan rempah rempah hanya saja kemampuan masyarakat mengelola dalam hal ini tenaga kerja yang tinggal di kebun sisa yang tua yang muda cenderung di kota.sudah banyak bantuan dukucurkan dan suatu waktu akan berhenti dan kalau tidak dikelola dengan baik dan pelihara kebun kopi maka kedepan tak mampu bersaing.Disela acara turut hadir Ka.POSKO Satgasus Noken POLRI AKBP.ASEP ROSADI,S.I.K, M.Si memberi arahan bahwa sungguh luar biasa sumber daya alam jayawijaya khusunya kopi wamena yang rasanya nikmat sekali tuturnya. SY/HNSL