Kementan Canangkan Gerakan IB Serempak Se-Indonesia

udin abay | Selasa, 15 November 2016 , 19:38:00 WIB

Swadayaonline.com - Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman melakukan pencanangan Inseminasi Buatan (IB) serentak se-Indonesia yang di pusatkan di Kawasan Usaha Peternakan (kunak) Sapi Perah di Desa Situ Udik, Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat. Pencanangan tersebut ditandai dengan dilakukannya IB 11.000 ekor sapi secara serempak di seluruh Provinsi kecuali Jakarta dan Riau, sekaligus dimulainya UPSUS Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab). (15/11/2016).

Pencanangan sengaja dilakukan di Kunak yang merupakan salah satu model pembangunan peternakan yang dikembangkan dengan pendekatan holistik, dan pembangunan wilayah. Terlihat dari terwujudnya satu kawasan usaha produktif sapi perah yang dilakukan 180 peternak dengan populasi mencapai 2.150 ekor dan produksi susu sebanyak 11 ribu liter/hari. Tahun 2015-2016 hasil IB telah menghasilkan 1,4 juta ekor sapi yang lahir, jika dikalikan 10 juta maka menghasilkan 14 triliun.

Tahun 2017 Kementan menargetkan 3 juta ekor sapi bunting, jika di kalikan 10 juta, maka akan menghasilkan 30 triliun2017. “Kementan juga sudah menyiapkan 4 juta IB semen beku gratis untuk peternak. Dengan jatuhnya harga susu saat ini, saya akan selesaikan regulasi dalam waktu dekat antara Kementan dan Kemendag untuk penetapan harga dasar susu segar seperti halnya harga dasar pada daging, kedelai dan jagung,” tegas Amran.

Indonesia memiliki populasi sapi perah sebanyak 518.649 ekor pada tahun 2015, dengan jumlah produksi 835.100 ton. Total kebutuhan konsumsi susu sapi nasional 2015 sebesar 3.838.215 ton/liter/perkapita/tahun, sedangkan produksi susu segar lokal baru 15 liter/kapita/tahun atau 22 persen. “kekurangan 78 persen masih harus impor yakni 3.003.115 ton dalam bentuk susu olahan. Hal tersebut disebabkan harga yang rendah ditingkat peternak sehingga kurang diminati, konsumsi susu segar yang masih rendah, produksi yang rendah, manajemen kelompok yang belum efektif, belum adanya investasi, serta populasi yang cenderung menurun,” tegas Mentan.

Amran mengatakan optimis optimalisasi IB bisa meningkatkan produktifitas sapi perah di Indonesia, karena bisa menyemangati peternak untuk mengembangbiakkan ternaknya. Hal tersebut menurutnya sebagai komitmen pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan asal ternak dan meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus mengejar swasembada sapi tahun 2026 seperti yang di targetkan Presiden. SY