Presiden Buka Pameran "Fruit Indonesia 2016"

udin abay | Kamis, 17 November 2016 , 18:54:00 WIB

Swadayaonline.com - Presiden Joko Widodo membuka acara “Fruit Indonesia 2016”  di Parkir Timur Senayan Jakarta. Acara yang dibuka tanggal 17-20 November 2016 tersebut juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution; Menteri Pertanian, Amran Sulaiman; Menteri BUMN, Rini Soemarno; Sekretaris Kabinet, Pramono Anung; Plt. Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono; dan Rektor Institut Pertanian Bogor, Herry Suhardiyanto. (17/11/2016)

Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam sambutannya ingin mendorong pengelolaan produksi buah-buah lokal agar dapat meningkat dan berjaya di pasar global, sesuai keinginannya pada gelaran serupa yang sebelumnya digelar di Institut Pertanian Bogor (IPB) agar acara kali ini dilakukan dengan cakupan yang lebih luas dan turut melibatkan pasar internasional sehingga potensi buah Indonesia dikenal di pasar global.

“Saya meminta produksi buah-buah lokal dapat dikerjakan dan dikelola dengan baik agar bisa bersaing di dunia global. Penyediaan lahan pertanian dan produksi buah pun juga diminta untuk semakin ditingkatkan dan telah diinstruksikan untuk menyediakan lahan sebesar 5 sampai 50 hektar per unit usaha buah lokal. Saya juga sudah perintahkan Menteri Pertanian, kalau kelapa sawit bisa mencapai 14 juta hektar, mestinya (lahan) buah-buahan pun bisa mencapai angka yang seperti dimiliki oleh sawit. Kalau itu ada betul-betul, pasar buah dunia akan dikuasai Indonesia,” terangnya.

Para pelaku usaha dan UKM yang bergerak di bidang perdagangan buah menurut Presiden harus segera berbenah bukan hanya pola pikirnya untuk sekedar berjualan buah ke pasar-pasar tradisional terdekat dan itu sudah tidak relevan. Produksi buah lokal haruslah diarahkan untuk dapat menjangkau pasar global, maka penangan pascapanen harus betul-betul diperhatikan. Kalau ada regulasi peraturan-peraturan yang menghambat, tolong disampaikan kepada saya, termasuk misalnya infrastruktur logistik yang masih perlu dibangun oleh pemerintah.

Salah satu permasalahan yang dihadapi terkait dengan produksi buah lokal menurut Presiden adalah kurangnya kemampuan produksi yang dimiliki Indonesia. Banyak permintaan akan buah-buahan dari pasar internasional yang masih belum dapat dipenuhi oleh Indonesia misalnya manggis dan nanas, dan alpukat. “Sebenarnya kita punya kekuatan, tetapi perlu memperbesar kapasitas produksi sehingga kita harapkan ekspor buah-buahan kita bisa naik,” tambahnya.

“Saya kira ke depan, kita juga ingin melibatkan BUMN agar tidak hanya menanam sawit dan karet. Kenapa tidak membuat 10 ribu hektar atau 50 ribu hektar khusus untuk buah? Kenapa tidak? Ini yang baru kita kejar,” ujarnya. SY