Strategi Percepatan Target LTT dan OPSIN Menghadapi Musim Kemarau

udin abay | Kamis, 09 Agustus 2018 , 18:58:00 WIB

Swadayaonline.com - Percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) dan Optimalisasi Pemanfaatan Alat Mesin Pertanian (OPSIN) merupakan salah satu program strategis Kementerian Pertanian dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pangan guna mewujudkan swasembada dan kedaulatan pangan serta peningkatan kesejahteraan petani.

Pusat Penyuluhan Pertanian sebagai penanggung jawab kegiatan UPSUS di Provinsi Gorontalo melakukan rapat koordinasi (Rakor) dan sinkronisasi gerakan percepatan pencapaian realisasi target LTT dan pemaanfaatan OPSIN Bulan Agustus dan September 2018. Gerakan ini dilakukan secara roadshow selama 2 (dua) hari yang bertempat di 3 (tiga) lokasi yaitu Kota Gorontalo untuk mewakili kabupaten Bone Bolango dan kota Goronalo, Kabupaten Gorontalo untuk kabgorontalo utara dan kabuaten gorontalo dan Kabupaten Pahuwato (Boalemo dan Puwohato).

Gerakan ini dibuka oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Dr. Ir. Siti Munifah, M.Si yang dihadiri unsur-unsur dinas yang membidangi penyuluhan dan prasarana dan sarana pertanian, tanaman pangan, pimpinan Balai Penyuluhan Pertanian, Koordinator Penyuluh Pertanian di kabupaten/kota dan kecamatan serta para pengolah data LTT dan OPSIN dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo.

Dalam arahannya, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian mengtakan bahwa untuk percepatan LTT dan pemanfaatan alsintan secara optimal harus memegang teguh prinsip “tidak ada lahan yang tidak tertanami dan tidak ada alsintan yang menganggur”. "Strategi pencapaian target Bulan Agustus, September dan Oktober yaitu penanggung jawab UPSUS di kabupaten/kota agar dipastikan berada di lapangan terutama pada kecamatan prioritas LTT untuk mencari lahan baru, lahan baru panen dan lahan potensi tanam padi gogo", tambahnya.

Dirinya menambahkan, selain itu mengidentifikasi wilayah yang berpotensi kekurangan air untuk dilakukan pengaturan gilir air, pompanisasi, pemantauan embung dan sumber air lainnya. Melakukan koordinasi di tingkat kecamatan dan desa dengan melibatkan ketua poktan/gapoktan/UPJA/Panggoba, Penyuluh Pertanian, Babinsa, Kepala UPT Pertanian kecamatan/BPP dan Danramil untuk gerakan olah lahan/tanam, dan memetakan wilayah kebun kelapa yang masih bisa ditanami padi ladang atau dikenal dengan program “PALAPA”.

Dalam strategi optimalisasi pemanfaatan alsintan, menurut Siti Munifah meliputi mobilisasi alsintan TR2, TR4 dan pompa air ke lokasi yang membutuhkan dan kesuaian alsintan dengan mengoptimalkan peran UPJA/Gapoktan/Poktan serta brigade alsin, membentuk brigade alsintan tingkat kecamatan (UPTD/BPP) untuk mengkooordinasikan mobilisasi alsintan antar UPJA/Gapoktan/Poktan dalam melakukan gerakan olah lahan/tanam; dan membentuk Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA) yang merupakan salah satu unit usaha gapoktan sebagai upaya perbaikan pengelolaan/manajemen pemanfaatan alsintan.

"Pada tahun 2018 yang bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia (HPS) akan dilaksanakan lomba UPJA berprestasi tingkat provinsi dan nasional, yang diharapkan ada UPJA dari Provinsi Gorontalo berpartisipasi dalam lomba tersebut. Sedangkan bimbingan teknis/workshop/demonstrasi lapangan, khususnya untuk operator dan pemeliharaan TR2 dan TR4 di lokasi olah tanah juga sangat diperlukan guna meningkatkan keterampilan dan kemampuan para petani khususnya operator dalam mengoparasionalkan dan pemeliharaan alsintan” ujar Siti Munifah.

Menurutnya, sampai saat ini, masih ada wilayah yang mengalami kekeringan dan kesulitan mendapatkan air untuk melakukan olah lahan dan tanam. Untuk itu, Pusat Penyuluhan Pertanian akan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Balai Pengelola Sumber Daya Air dan Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi dalam memetakan titik kritis kekeringan di musim kemarau tetapi yang mempunyai potensi panen air dengan sumber air dangkal (sumur bor) sebagai salah satu upaya mendorong kesejahteraan petani. SY/PUSLUH