Nunukan Kaltara Dukung Kedaulatan Pangan Melalui Upsus Pajale

udin abay | Senin, 20 Agustus 2018 , 16:53:00 WIB

Swadayaonline.com - Di hari-hari peringatan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Ke 73 tahun ini, kita semua bangsa Indonesia bergembira merayakannya sambil terus mengenang jasa para pahlawan di penjuru tanah air. Perjuangan merebut kemerdekaan tidak mudah dan berlangsung lama, namun atas berkat rahmat Tuhan yang Maha Kuasa keinginan luhur itu baru tercapai pada 17 Agustus 1945. Dengan Proklamasi Kemerdekaan itupun, tidak serta merta kita dapat segera isi dengan pembangunan  namun harus dipertahankan karena penjajah masih ingin kembali. Karena itulah, setelah Proklamasi, masih banyak pahlawan yang lahir untuk mempertahankan Kedaulatan Bangsa.

Nunukan merupakan salah satu wilayah terdepan di bagian utara. Dibanding kawasan perbatasan lainnya, daerah ini unik karena perbatasannya ada di wilayah pulau besar Kalimantan dan pulau kecil Sebatik.  Salah satu Wilayah daratan Nunukan yang terkenal adalah Krayan.  Krayan sudah dimekarkan beberapa kecamatan, namun hingga kini lebih mudah dijangkau dengan lewat udara. Krayan dikenal sebagai beras penghasil beras lokal Adan yang istimewa. Beras ini telah mendapatkan Indikasi Geografis (IG) dari Kementerian Hukum dan HAM.  Beras ini dibudidayakan secara organik dan telah lama diekspor ke Sabah Malaysia dan Brunai.

Dalam rangka mendukung kedaulatan pangan yang oleh pemerintah pusat dilaksanakan melalui Program Upsus Pajale untuk meningkatkan produksi dan Serapan Gabah Petani (Sergap) untuk penguatan stok Bulog. Kepala Dinas Pertanian Nunukan Ir  M Cholid menyampaikan dukungan pemerintah daerah Kabupaten Nunukan melalui berbagai kegiatan seperti pengembangan benih Varietas Unggul Baru dan Unggul Lokal, pemanfaatan sarana alsin, pupuk dan lainnya, serta penguatan kegiatan penyuluhan.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Nunukan, Bapak Cholid Mohammad, SP perjuangan para Penyuluh Pertanian yang bertugas di beranda terdepan perbatasan paling utara Kalimantan yang selalu didukung dan mendapat perhatian pemda demi membangun pertanian dan kedaulatan pangan.  Para penyuluh Krayan berkewajiban  mengamankan 3.400 ha lahan sawah padi organik yg tersebar di lima kecamatan, dengan susah payah naik motor,  jalan kaki naik bukit turun bukit.  "Pembinaan penyuluh kepada petani padi juga diarahkan agar terjadi peningkatan luas tambah tanam (LTT) dan mendukung suksesnya program agrobisbis yang menjadi visi misi bupati  diharapkan dapat memberikan hasil nyata sehingga produksi pertanian meningkat dan petani bisa sejahtera" ujar  Kadistan.  Dengan dikomandani Pak Martinus yg baru satu minggu lalu di ganti Pak Charles putra asli Krayan selaku kepala BPP Krayan Induk dengan beberapa PPL bekerja keras tanpa mengenal waktu hanya ingin mengangkat derajat para petani yg ada di lima kecamatan krayan agar petani betul-betul bisa sejahtera.  

Pembangunan pertanian selain berbasis pemanfaatan kearifan lokal, juga diperlukan inovasi khususnya dari Balitbangtan dan Perguruan Tinggi sekitar  Upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan LTT dan produktivitas terus dilakukan antara lain dengan pembuatan demplot dan uji adaptasi untuk memperkenalkan teknologi baru.   Pada tanggal 14 Agustus lalu telah dipanen padi varietas unggul  Inpari 41 di Desa Sungainyamuk, Sebatik dengan memperoleh produktivitas 6 ton/ha.  Menyusul panen juga diharapkan dari demplot Inpago 8 yang direncanakan tanggal 25 Agustus nanti.  Pengembangan VUB ini sangat penting dalam rangka peningkatan luas tanam dan produktivitas. Inovasi Balitbangtan khususnya spesifik lokasi sangat diperlukan. Peningkatan produktivitas selain memperkuat ketahanan pangan dan pendapatan petani, juga diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan devisa melalui ekspor. Posisi negara tetangga yang memiliki pendapatnya perkapita lebih tinggi perly dimanfaatkan dengan menghasilkan produk lebih banyak dan bernilai tinggi. SY/HMSL