Perilaku Pertanian: Fokus Pemeliharaan Tanaman Sistem Multiple Cropping

udin abay | Senin, 20 Agustus 2018 , 18:20:00 WIB

Swadayaonline.com - Salah satu kegiatan yang rutin yang dilaksanakan oleh peserta pelatihan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan adalah melaksanakan laku/ perilaku pertanian. Terutama dilakukan oleh peserta pelatihan dasar (Latsar) Ahli dan Terampil bagi penyuluh PNS maupun yang CPNS dari THL TB PP. Hal ini sangat penting dilakukan mengingat penyuluh harus banyak terjun ke lapangan mendampingi dan mengawal petani.

Seperti yang saat ini dilakukan oleh peserta Latsar Ahli CPNS dari Provinsi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta angkatan VI, VII, VIII di BBPP Ketindan. Kali ini fokus perilaku pertanian lebih pada pemeliharaan tanaman pada sistem multiple cropping atau pertanaman ganda/ tumpang gilir. Hal yang tampak sudah biasa ini rupanya banyak menarik para penyuluh yang belum bnayka terjun ke lapangan atau praktek secara langsung. 

Pertanaman ganda (Multiple Cropping) sendiri sudah lama sekali telah dipraktekkan oleh seluruh petani di Indonesia terutama di daerah tropis. Bukan hanya tanaman hortikultura,  melainkan juga sistem tanam tumpang gilir pada tanaman perkebunan seperti kopi dengan pisang, atau kopi dengan cabai dan tomat atau kopi dengan tanaman sayur lainnya yang memang spesifik bisa dikembangkan dengan multiple cropping. 

Peserta nampak antusias melakukan pemeliharaan dan secara bergiliran juga melakukan penyiapan lahan atau media tanam untuk tumpang gilir ini. Dimana peserta telah diajarkan bagaimana cara budidaya dengan sistem multiple cropping ini. Tuban selaku widyaiswara pengampu budidaya tanaman hortikultura telah membekali peserta bagaimana cara pembudidayaan yang baik melalui sistem ini. 

Kepala BBPP Ketindan, Kresno Suharto mendukung sepenuhnya upaya dari BBPP Ketindan untuk bisa mengajarkan banyak hal kepada peserta latsar agar bisa dipraktekkan secara langsung saat mendampingi dan mengawal petani. Termasuk bagaimana sistem multiple cropping ini betul-betul bisa dilakukan oleh petani dengan baik dan benar sehingga bisa memberi nilai tambah dan produktivitas meningkat. SY/YNI