Maksimalkan Potensi Ladang, Bengkulu Lakukan Percepatan Tanam

udin abay | Sabtu, 15 September 2018 , 13:28:00 WIB

Swadayaonline.com - Berbagai cara ditempuh, tak kan dibiarkan tanah tidak produktif, demi kecukupan dan kedaulatan pangan. Untuk mencapai tujuan itu, tanam padi tidak hanya dilakukan di sawah irigasi, tetapi juga di lahan kering dengan memanfaatkan musim hujan yang mulai berlangsung. Lahan kering yang tersedia di Bengkulu, untuk menanam padi, jagung dan kedelai cukup luas. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kab. Bengkulu Utara bekerjasama dengan BPTP Balitbangtan Bengkulu melaksanakan gerakan Tanam Bersama Padi Ladang di lahan Kelompok Tani Sumber Tani di Desa Lubuk Balam, Kec. Air Besi Kab. Bengkulu Utara, Jumat (14/9/2018).

Tanam Bersama bertujuan untuk mendorong percepatan tanam program Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) dan Luas Tambah Tanam (LTT) Upaya Khusus (UPSUS) Padi Jagung Kedelai (Pajale) di Provinsi Bengkulu. Lokasi Tanam bersama padi ladang Kegiatan PATB di Kab. Bengkulu Utara seluas 3.907,5 ha yang tersebar di 14 kecamatan, sementara itu Kec. Air Besi sendiri mendapat alokasi 400 ha yang tersebar pada 18 kelompok tani di 12 Desa.

Bupati Bengkulu Utara Ir. Mian mengatakan, untuk menyukseskan program upaya khusus (Upsus) padi, jagung dan kedelai (Pajale) di Provinsi Bengkulu, pada 2018 ini, katanya bukan menjadi tanggung jawab Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan saja, tapi menjadi tanggung jawab seluruh stakeholders terkait, dan dibantu pihak TNI. 

Pendapat ini juga didukung oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu (Ir. Ricky Gunawan), yang dalam arahannya menyampaikan bahwa untuk menyukseskan Upsus Pajale di Bengkulu, sangat membutuhkan dukungan seluruh stakeholders dan petani yang sama-sama mau bekerja keras dan serius. 

Penanggung Jawab Upsus Pajale Provinsi Bengkulu, yang juga Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) Kementerian Pertanian, Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA, mengatakan walau tidak mencapai 10%, namun potensi padi ladang tidak bisa diremehkan. Usaha tani padi ladang seringkali dihadapkan pada berbagai masalah yang menyebabkan produktivitas lebih rendah dibanding padi sawah. 

Masalah pada padi ladang antara lain rendahnya tingkat kesuburan tanah, terbatasnya air, dan penggunaan pupuk organik oleh petani, serta pH tanah yang rendah. Usaha tani padi ladang, petani umumnya menggunakan varietas padi lokal yang umurnya relatif lebih panjang dan produktivitasnya lebih rendah.

"Optimalisasi lahan kering dapat dilakukan dengan penggunaan varietas unggul baru (VUB) seperti Inpago 8, Inpago 9, Inpago 10, dan Inpago 11, dan Inpago 12 Agritan. Selain berumur lebih pendek dan tahan penyakit tertentu, VUB tersebut juga memiliki potensi hasil yang cukup tinggi," kata Haris. Untuk itu, Kementerian Pertanian RI melalui BBP2TP dan BPTP Balitbangtan Bengkulu memberikan bantuan benih padi gogo varietas Inpago sebanyak 1 ton untuk musim tanam berikutnya. Benih yang diberikan adalah benih sumber dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, dapat ditangkarkan menjadi benih lagi yang sekaligus mendorong petani di Provinsi Bengkulu tanam dua kali.

Turut hadir dalam acara Tanam Bersama, BPTP Balitbangtan Bengkulu, Kabid Program dan Evaluasi BBP2TP, Kabid KSPHP BBP2TP, Tim UPSUS BPTP Balitbangtan Bengkulu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Kab. Bengkulu Utara lainnya meliputi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP), Dinas Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan, Dandim 0423, Kapolres Bengkulu Utara, Camat Air Besi, Koramil 423-02 Argamakmur, Babinsa, Kepala Desa, Tokoh Masyarakat Desa Lubuk Balam, Pemuda Tani, poktan penerima bantuan PATB Padi Ladang, dan lain-lain berjumlah lebih dari 150 peserta. SY/HMSL