Pengembangan Pertanian Modern Berbasis Korporasi di Karawang

udin abay | Senin, 17 September 2018 , 19:21:00 WIB

Swadayaonline.com - Pemerintah telah merekomendasi kebijakan pertanian untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya yang ada secara lebih terintegrasi, konsisten, dan berkelanjutan sehingga terbentuk usaha yang lebih efisien, efektif dan memiliki standar mutu tinggi mendorong pertumbuhan ekonomi di pesesaan.

Permasalahan pertanian di Indonesia terutama untuk usaha tani padi adalah kepemilikan lahan yang sempit dengan rata-rata sekitar 0,25 hektar, dimana dari segi ekonomi tidak visible untuk diusahakan secara individual. Jalan keluar untuk mengatasi hal tersebut, petani harus dapat berkerja sama dengan petani lainnya membentuk korporasi.

Kata korporasi identik dengan perusahaan besar, yang di dalamnya terdapat cabang-cabang perusahaan yang dijalankan secara terintegrasi bersama-sama. 

Sementara itu, penjabaran dari pengembangan pertanian berbasis korporasi yang dimaksud dalam kebijakan Kementerian Pertanian adalah model kelembagaan kerja sama ekonomi sekelompok petani dengan orientasi agribisnis melalui konsolidasi lahan menjadi satu hamparan, tetapi dengan tetap menjamin kepemilikan lahan masing-masing petani.   

Oleh karena itu penerapan pertanian korporasi  lahan-lahan sempit yang dimiliki petani disatukan menjadi satu hamparan lahan pertanian yang lebih luas didukung dengan penggunaan mesin-mesin pertanian modern: mulai dari pengolahan tanah, tanam, panen, pengolahan hasil dan pemasaran.

Kelembagaan petani menjadi sangat penting sehingga perlu diperkuat untuk dapat dengan mudah mendapatkan akses ekonomi yang lebih luas dalam hal keterjaminan pemasaran dan permodalan dari bank-bank komersial.

Pemangku kepentingan yang terlibat dalam model adalah petani sebagai pemegang saham sekaligus pekerja yang digaji, perusahaan swasta dan BUMN dapat didorong menyediakan modal usaha, dan pemerintah sebagai penyedia infrastruktur pendukung. 

Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Dr. Priatna Sasmita saat diwawancara mengatakan “Kegiatan Demfarm Korporasi di Karawang dipilih karena daerah tersebut  merepresentasikan  kawasan pengembangan padi dataran rendah, dimana hampir sebagian besar usaha tani padi di Indonesia ada pada wilayah tersebut.  Oleh karena itu menurutnya, keberhasilan model pertanian korporasi di Karawang diharapkan menjadi tempat pembelajaran kawasan-kawasan lainnya di Indonesia dalam membangun pertanian modern berbasis korporasi”, kata Priatna sesaat sebelum membuka acara bimtek budidaya padi di BB Padi Sukamandi pada Rabu  (12/9/2018).

Priatna pun optimis pada tahun 2018 ini, BB Padi sebagai koordinator kegiatan pengembangan Demfarm Pertanian Modern Berbasis Korporasi di Kec. Jayakerta Kab. Karawang bisa berjalan dengan baik. Dalam kegiatan demfarm ini, BB Padi tidak hanya mengkoordinir pembangunan infrastruktur berupa normalisasi saluran long storage untuk meningkatkan Indeks Pertanaman Padi,  tetapi juga pembangunan  fasilitas pasca panen, pembangunan fasilitas alsintan padi, serta berkoordinasi dengan Balai Penelitian Ternak dan Balai Penelitian Sayuran untuk mengintegrasikan budidaya padi dengan itik dan sayuran.  Nah Untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan petani telah dilakukan sejumlah kegiatan seperti survey PRA, bimbingan teknologi, studi banding, dan pendampingan lainnya”, jelasnya.

Saat ini pengawalan dan pendampingan kepada 500 petani Kec. Jayakerta, Kab. Karawang masih berlangsung.  Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang sistem budidaya padi kepada petani, BB Padi melaksanakan bimbingan teknis selama empat hari kepada petani/kelompok tani dari sebanyak 120 peserta. 

Penyediaan berbagai macam teknologi seperti varietas unggul baru Inpari 32 HDB, Inpari 33 dan Inpari 43 Agritan GSR sedang dilaksanakan di Demfarm Pertanian Modern Berbasis Korporasi seluas 400 ha; yang pada tahun 2019 akan di kembangkan dilahan seluas 1.000 ha. 

Di harapkan pula dengan teknologi modern pada segmen hilir antara lain pengelolaan pasca panen akan dihasilkan pula beras premium, sehingga korporasi dapat menjebatani pemasaran. SYHMSL