Mentan Amran Tanam Jagung 4275 Ha Bersama 6 Organisasi Pemuda Islam

udin abay | Rabu, 26 September 2018 , 14:49:00 WIB

Swadayaonline.com - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman bersama 6 organisasi mahasiswa islam melakukan tanam perdana jagung seluas 4275 ha di Desa Mekarmukti, Kecamatan Mekarmukti, Garut, Jawa Barat, Rabu (26/9). Penanaman jagung ini merupakan rangkaian kegiatan Agri Camp yang diselenggarakan selama 4 bulan yakni dari tanam hingga panen.

6 organisasi mahasiswa islam tersebut yakni Himpunan Mahsiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Himpunan Mahasiswa Persis dan Persatuan Pelajar Islam.

Acara tersebut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Garut, Rudi Gunawan, Dandim 0611 Garut, Letkol Inf Asyraf Azis, Kepala Badan Penyuluhan, Pengembangan SDM Pertanian, Momon Rusmono dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, Hendy Jatnika.

Amran menjelaskan penanaman jagung oleh mahasiswa selain sebagai upaya untuk menggenjot produksi, juga sebagai gerakan membangunkan generasi muda agar terjun ke sektor pertanian. Kementan terus mengawal terjaminnya harga jagung agar memberikan keuntungan.

“Kami minta kawal pembelian jagung oleh Bulog, perusahaan pakan juga kami minta untuk membeli jagung hasil panen mahasiswa ini. Rekomendasi impor kami sudah tutup. Dulu kita impor jagung 3,6 juta ton, setara Rp 10 triliun. Tapi hari ini kita tutup impor dan sudah ekspor ke enam negara,” jelasnya.

Amran berharap pemuda tani dari berbagai organisasi islam, menjadi petani yang sukses atau kaya. Hal ini optimis bisa diwujudkan, sebab delapan dari 10 atau 80 persen pengusaha terkaya bergerak di sektor pertanian. "Semoga salahsatu dari mahasiswa islsm ini bisa menjadi milyader dari 10 pengusaha sukses yang ada", tambhanya.

“Kalau mau kaya harus bertani. Dulu paradigma lama bahwanpetani itu miskin dan tidak berdaya. Tetapi di pemerintahan Jokowi-JK, paradigma tersebut berubah menjadi pertanian modern. Melalui alat mesin pertanian, anak-anak muda kembali berminat turun ke sawah,” ujarnya.

“Jika kita hitung, dari kegiatan ini, bila 1 kabupaten bisa menghasilkan Rp 100 miliar, maka kalau 500 kabupaten bisa menghasilkan uang sebanyak Rp 50 triliun. Negara ini akan kaya dan kuat jika kita bangunkan pemuda untuk bertani. Jadi saya titip para pemuda, karena kemajuan negara ke depannya, ada pada pemuda,” pinta Amran.

Wakil Gubernur Jawa Barat, UU Ruzhanul Ulum mengapresiasi program Kementan dalam mencetak petani muda yang milenial. Pasalnya, pembangunan pertanian merupakan program prioritas guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara sekaligus menguatkan harga diri negara.

“Harga diri suatu bangsa antara lain ditentukan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Jika ekonomi hebat, maka terhormatlah suatu bangsa. Sebaliknya jika ekonomi bangsa lemah, harga diri bangsa tidak ada,” ucapnya.

UU mengatakan mengapa kita perlu meningkatkan pertanian. Karena menueutnya, sekalipun pendidikan kita hebat, tapi jika pangan tidak ada, pertanian, maka negara akan dalam kondisi bahaya. Karena itu pemerintah terus meningkatkan dan selalu berusaha meningkatkan ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Bupati Garut, Rudi Gunawan menyebutkan Garut merupakan kabupaten terluas ketiga di Provinsi Jawa Barat. Kendati demikian, Kabupaten Garut memiliki persoalan yang pelit yakni pemuda tidak ingin turun ke sawah atau menjadi petani sehingga tenaga kerja sektor pertanian semakin minim.

“Karenanya, dengan program Kementan melalui mekanisasi pertanian dan program gerakan pemuda tani bisa menjawab permasalahan tersebut. Program keterlibatan pemuda ini tentu ikhtiar untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” jelasnya.

Lebih lanjut Rudi mengungkapakan program dan bantuan Kementan telah memberikan hasil yang nyata terhadap pembanguan pertanian di Kabupaten Garut. Salah satunya mampu menghasilkan jagung sebanyak 700 ribu ton per tahun atau senilai Rp 3 triliun.

“Kami telah terima ratusan bantuan dari Kementan. Alat mesin pertanian, benih dan bantuan lainya. Dengan bantuan Kementan, berhasil menggerakan pemuda dan mengefisiensikan biaya usaha tani. Petani mendapat keuntungan yang cukup besar. Jika sebelum adanya program dan bantuan Kementan, biaya yang dikeluarkan besar dan butuh waktu yang lama,” ungkapnya.

Pemuda tani dalam 6 organisasi mahasiswa islam merupakan petani muda binaan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Program Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita). Program yang dilaunching sejal 2016 ini telah berhasil menggerakan 300 ribu petani muda yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain melakukan penanaman, Mentan Amran juga memberikan bantuan secara simbolis berupa benih dan alat mesin pertanian berupa traktor roda empat sebanyak 17 unit, escavator dan benih jagung serta pupuk. Mentan pun memberikan bantuan ayam 500 ekor kepada pemuda tani.

Ketua Panitia Launching Agri Camp yang juga pengurus Gempita, Aneu Nur Syifah mengatakan organisasi mahasiswa islam tingkat nasional ini ingin ikut serta memikirkan permasalahan bangsa yaitu menuju ketahanan panga. Mahasiswa juga menginginkan agar produksi jagung tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri saja guna meningkatkan taraf hidup tetapi juga ekspor.

"Bila selama 4 bulan ini hasilnya memuaskan dan sukses, mahasiswa tersebut nantinya akan disebar ke beberapa daerah untuk membagikan ilmunya kepada masyarakat. Dan di akhir kegiatan ini juga, nantinya akan diberikan hadiah kepada mahasiswa yang paling bagus dalam melakukan pengembangan tanaman jagungnya", ujarnya.  SY