Bimtek Inovasi Teknologi Jeruk Dorong Daya Saing Produk

udin abay | Sabtu, 06 Oktober 2018 , 11:11:00 WIB

Swadayaonline.com - Pengembangan  agribisnis  jeruk belum sepenuhnya didukung oleh inovasi  teknologi hasil  penelitian, sehingga di lapang masih dijumpai adanya keragaman dalam hal pengelolaan dan kualitas hasil. 

Selain itu lambatnya diseminasi dan proses alih teknologi hasil penelitian kepada pihak pengguna terutama petani juga menjadi penyebab belum termanfaatkannya inovasi teknologi dengan baik. 

Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian selama ini telah menghasilkan inovasi teknologi yang dapat diadopsi petani untuk peningkatan produksi dan kualitasnya. 

Salah satu upaya untuk mempercepat proses transfer teknologi hasil-hasil penelitian dari lembaga penelitian sampai ke pengguna adalah menggunakan metode sistem diseminasi multi chanel (SDMC)  dimana metode ini memadukan beberapa model diseminasi dalam proses transfer teknologi

Untuk mempercepat transfer teknologi dilakukan bimbingan teknis  "Diseminasi Hasil dan Sinergi dalam Mendukung Peningkatan Daya Saing Produk dan Kesejahteraan Petani" yang diselenggarakan di Balitjestro, 28/9/2018. 

Kegiatan merupakan bentuk kerjasama dengan Kemenristekdikti dalam upaya penguatan lembaga Pusat Unggulan Iptek. 

Kepala Balitjestro Dr Muhammad Taufiq Ratule menyampaikan bahwa kualitas  harus di perbaiki dan ditingkatkan. 

Selain itu permasalahan menumpuknya jeruk di bln bln tertentu, dapat diatasi dengan menga aplikasikan teknologi Bujangseta yang mampu menghasilkan jeruk berjenjabg sepanjang tahun.  Diseminasi teknologi dapat dilakukan siapa saja dan menggunakan media apa saja termasuk bimtek ini, lanjutnya kepada 100 peserta yang terdiri dari petani dan peneliti yang mengikuti kegiatan ini. 

Materi yang disampaikan inovasi teknologi jeruk, pengendalian hama penyakit dan penanganan pasca panen jeruk. 

Dengan adanya Bimtek ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan petani jeruk sekaligus mempercepat adopsi teknologi jeruk yang dihasilkan Balitbangtan.

Yanto petani asal Malang mengatakan, bimtek ini sangat penting bagi petani untuk mengembangkan jeruknya. Harapannya ke depan kegiatan ini bisa rutin dilakukan agar petani dapat menyerap teknologi untuk perbaikan mutu dan kualitas jeruk di lahannya. SY/HMSL