Swadayaonline.com - Untuk kali ketiga di tahun 2018 Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan kembali menggelar pelatihan dengan metode Blended Learning. Mengambil pelatihan teknis untuk peningkatan nilai tambah komoditas pertanian ini dilaksanakan dengan dua tahap.

Tahap pertama yaitu pelatihan online dengan memanfaatkan sarana prasarana teknologi infomasi dan dilakukan secara real time. Tahapan online dimuai dari registrasi peserta sekaligus pre test yang dilaksanakan tanggal 31 Agustus sampai 9 September, kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran online yang materinya telah disiapkan sebelumnya oleh pemateri dan dilaksanakan dari tangal 10 sampai dengan 19 September, dan tahap pertama diakhiri dengan post test tanggl 20 sampai 27 September. Peserta yang telah mengikuti tahap satu sejumlah 187 orang dari seluruh Indonesia.  Setelah dilakukan post test, tim blended learning dan fasilitator akan menilai keseluruhan proses pembelajaran online dan menyeleksi peserta yang akan masuk pembelajaran offline.

30 orang peserta yang telah terseleksi dengan nilai yang telah dikumpulkan berhak mengikuti pembelajaran offline di BBPP Ketindan. Ke 30 peserta tersebut berasal dari Jawa Timur sejumlah 20 orang, Jawa Tengah 6 orang, dan 4 orang sisanya berasal dari Bali, NTB, Sumatera Selatan dan Maluku Utara. Ini membuktikan bahwa pelatihan ini juga memberikan dampak yang positif dan antusiasme tersendiri bagi peserta yang ingin belajar secara langsung di BBPP Ketindan.

Kepala BBPP Ketindan, Kresno Suharto sangat mengapresiasi pelatihan dengan metode blended learning ini. Dimana pelatihan ini sangat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Terutama dari segi pembiayaan. Peserta juga bisa belajar dari jauh serta diskusi secara online dengan fasilitator. Dan bukan itu saja ternyata jangkauan pelatihan ini juga sampai ke Provinsi Maluku Utara, hal inilah yang sangat membanggakan. Semoga ilmu yang didapatkan memberikan manfaat yang besar bagi petani dan masyarakat di sekitarnya. SY/YNI