Empat Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, Kementan Beberkan Capaian Program Pertanian

udin abay | Rabu, 24 Oktober 2018 , 18:53:00 WIB

Swadayaonline.com - Berbagai kebijakan di bidang pertanian telah memberikan dampak peningkatan produksi. Peningkatan juga terlihat pada ekspor komoditas pertanian, dimana tahun 2017 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertanian(Kementan) Syukur Iwantoro saar membeberkan capaian program pembangunan pertanian empat tahun pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla di Gedung Pusat Informasi Agribisnis (PIA) Kementan. (24/10/2018).

"Peningkatan produksi juga diikuti oleh oleh peningkatan ekspor pertanian secara keseluruhan. Pada tahun 2017, ekspor pertanian meningkat Rp 441 Triliun atau 24 persen dibandingkan tahun 2016," paparnya. Beberapa komoditas pangan yang berkontribusi besar meningkatkan neraca perdagangan adalah beras konsumsi, bawang merah, daging ayam olahan, jagung dan sejumlah komoditas perkebunan. Hingga bulan September 2018, nilai eskpor pertanian sudah mencapai Rp 330 Triliun," tambahnya.

Peningkatan produksi juga diikuti dengan meningkatnya kesejahteraan petani. Hal itu menurutnya terlihat dari Nilai Tukar Petani (NTP) yang menjadi tolak ukur daya beli petani. NTP tahun 2018, dari Januari hingga September mencapai 102,25 atau naik 0,27 persen dibandingkan NTP pada periode bulan yang sama di tahun 2014 yang sebesar 101,98 persen. Dengan peningkatan NTP tersebut, turut menurunkan angka kemiskinan di pedesaan yang notabennya merupakan basis pertanian.

Pada Maret 2015, penduduk miskin di pedesaan sekitar 14,21 persen atau 17,94 jiwa dan pada bulan yang sama tahun 2016 dan 2017 turun berturut-turut menjadi 14,11 persen atau 17,67 juta jiwa dan 13,93 persen atau 17,09 juta jiwa," bebernya. "Pada Maret 2018, jumlah penduduk miskin di pedesaan kembali turun menjadi 13,47 persen atau 15,81 juta jiwa. Kemiskinan keseluruhan secara nasional bahkan ditekan menjadi satu digit menjadi 9,82 persen, terendah dalam sejarah", tegas Syukur. SY