Hari Kakao Indonesia 2018: Kementan Bertekad Tingkatkan Produksi Kakao dan Cokelat Indonesia

udin abay | Kamis, 25 Oktober 2018 , 14:56:00 WIB

Swadayaonline.com - Dalam rangka meningkatkan produksi kakao dan cokelat Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama stake holder menyelenggarakan Hari Kakao Indonesia 2018 dengan tema "Coklatku, Budayaku, Indonesia" bersama kita meningkatkan produksi kakao dan cokelat Indonesia di Mall Taman Anggerek Jakarta yang dibuka oleh Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar, Kemenperin, Abdul Rochim.(25/10/2018).

Abdul Rochim mengatakan kakao mempunyai peranan penting dalam perekonomian negara. Saat ini menurutnya telah ditetapkan mapping kakao sebagai salahsatu prioritas yang harus dikembangkan oleh industri pengolahan untuk meningkatkan produksi baik makanan, minuman, kosmetik dan farmasi. "Karena kurangnya bahan baku, kini tinggal 11 perusahaan yang masih aktif menggeluti kakao. Bahkan untuk memenuhi kebutuhannya, industri harus impor bahan bakunya. Selama 2017 impor biji kakao 226 ribu ton, dan kemungkinan 2018 akan bertambah", ujarnya.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Ir. Bambang dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan pameran cokelat dalam menyambut Hari Kakao Indonesia. Peringatan Hari Kakao Indonesia 2018 ini merupakan yang ke tujuh kalinya guna menyemangatkan dan mengingatkan semua masyarakat betapa pentingnya kakao untuk bangsa Indonesia.

"Saat ini Indonesia menjadi penghasil kakao ke tiga didunia, dan berpotensi bisa menjadi nomer satu kalau kakao bisa diurus dengan baik dari segi on farmnya. Peringatan ini sudah beberapa kali diadakan di mal, tujuannya untuk meningkatkan demand dalam negeri. Indonesia pasar kakao yang sangat besar, tapi kebiasaan makan coklatnya masih kurang. Untuk iu kita akan memberikan perhatian terdapat peningkatan kakao Indonesia", ujar Bambang.

Luas kebun kakao secara nasional 1,7 juta hektar, tapi produksinya 650 ribu ton/tahuan. "Kalau ini diurusi dengan baik, dari ketersediaan air, sarana produksi, pupuk, petaninya memelihara dengan baik, hasilnya bisa meningkat 4-5 kqli lipat", tegas Bambang. Petani harus didorong menghasilkan kualitas biji sesuai standar nasional, tepungnya bisa gunakan agroindustri pengolahan cokelat, maka induatri dan konsumsi coklat akan meningkat begitupun dengan pendapatan petaninya. Tambahnya. SY