Kabupaten Agam Siap Tingkatkan Ekspor Manggis

udin abay | Jum'at, 26 Oktober 2018 , 18:35:00 WIB

Swadayaoine.com - Kabupaten Agam Sumatera Barat berada di kawasan pegunungan memiliki ketersediaan air yang cukup untuk pengembangan hortikultura di antaranya manggis. Salah satu varietas yang dikembangkan yaitu Ratu Kamang dengan cita rasa manis dan memiliki daging buah tebal. 

Kementerian Pertanian telah memfasilitasi bantuan pengembangan manggis beberapa tahun terakhir. Dibukanya ekspor manggis ke China, memberi  peluang bagi petani di Kabupaten Agam untuk terus meningkatkan produksi dan mutunya agar dapat bersaing dengan manggis dari negara lain.

Salah satu kelompok tani yang fokus pada pengembangan manggis adalah kelompok tani Raja Manggis.  Kelompok tani yang diketuai Yunus ini membudidayakan manggis secara ramah lingkungan. Dengan jumlah anggota 30 petani dan luas lahan mencapai 30 ha, kini sudah berproduksi sekitar 2400 batang dan telah diregistrasi. Bantuan perluasan kebun dari Kementerian Pertanian sebanyak  600 batang ditanam tahun 2016 dan 2017. 

Sebagian produksi manggis kelompok ini diekspor ke Malaysia, Singapura dan China. Kelompok ini secara rutin merawat tanamannya dengan pupuk organik untuk meningkatkan produksi dan mutu buah. Tahun 2019 kelompok tani ini berencana mengajukan sertifikasi organik dengan pendampingan dan pengawalan dari Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sumatera Barat.  

Saat melakukan kunjungan lapang ke lokasi pertanaman manggis di Nagari Batu Kambiang Kec Ampek Nagari Kabupaten Agam beberapa waktu lalu, Direktur Perlindungan Hortikultura, Sri Wijayanti Yusuf, menyampaikan dukungannya agar petani manggis terus bersemangat memproduksi manggis. 

"Kami sangat mendukung budidaya manggis berkualitas ekspor. Ini tentunya dilakukan dengan budidaya ramah lingkungan disertai pemanfaatan mikroorganisme lokal yang banyak tersedia di sekitar kebun", jelas Sri.

Kelompok ini juga sudah mampu membuat pestisida nabati dan pupuk organik yang digunakan untuk tanaman mereka. Dalam kesempatan tersebut juga hadir mendampingi Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Propinsi Sumatera Barat, Suardi mengatakan akan terus mengawal dan mendampingi kelompok tani Raja Manggis dalam tekhnologi pengendalian OPT manggis ramah lingkungan. 

"Kami akan terus mengawal dan mendampingi kelompok tani Raja Manggis dalam tekhnologi pengendalian OPT manggis ramah lingkungan", tutur Suardi. 

Salah satu anggota kelompok tani, Maswardi, menceritakan bahwa musim panen tahun lalu telah menjual produk manggisnya dari 100 batang dengan harga Rp. 85 juta

"Kami akan terus memperluas kebun, karena manisnya hasil dari manggis sudah kami rasakan" ucapnya Maswardi. SY/HMSK