DPRD Kabupaten Kediri Rangkul Balitbangtan untuk Tingkatkan Dayasaing Pertanian

udin abay | Sabtu, 27 Oktober 2018 , 07:18:00 WIB

Swadayaonline.com - Menurunnya kondisi Pertanian di Kabupaten Kediri Jawa Timur yang menjadi kurang menguntungkan dan kurangnya minat pemuda untuk bertani menjadi latar belakang Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kediri mengunjungi BB Biogen Balitbangtan pada Kamis (25/10/2018).

Menurut Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kediri, Sudarmiko, semakin berkurangnya minat masyarakat terutama pemuda dibidang pertanian menjadi salah satu faktor menurunnya kualitas pertanian di daerahnya. Ditambah lagi masalah alih fungsi lahan yang menyebabkan lahan pertanian terus berkurang. 

“Masalah lain yang paling umum dialami petani, misalnya, harga benih padi yang mahal tapi kualitasnya tidak sesuai. Untuk itu harapan kami dari kunjungan ini adalah kami dapat menerapkan beberapa hasil penelitian, antara lain berbagai  varietas unggul, yang kami butuhkan,” ujar Sudarmiko saat diwawancara.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BB Biogen, Mastur PhD mendukung upaya DPRD Kediri dalam  memperbaiki kondisi pertanian. Menurut Mastur, masalah mendasar antara lain bersumber dari mahalnya sewa lahan dan upah perlu direspon dengan perubahan orientasi  dari pertanian biasa (konvensional) menjadi pertanian inovatif  bernilai tambah tinggi, antara lain melalui pengembangan industri benih, produk premium, hortikultura dan multi-fungsi. Mastur mengusulkan agar Kediri terus dikembangkan menjadi pusat produksi benih (seed centre). Ini karena industri benih sudah banyak berkembang di masyarakat daerah ini. 

“Kediri sudah mempunyai modal berupa lahan yang subur, sumber air yang mudah dan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Untuk itu Kediri harus menjadi pusat industri benih,” ujar Mastur. “Harga gabah anggaplah rata-rata gabah 4.000 rupiah, namun jika menjadi benih bisa 7.000 rupiah atau lebih. Artinya pendapatan petani pun akan meningkat jika yang diproduksi adalah benih,” tambahnya.

Mastur lebih lanjut menjelaskan, produksi gabah apabila kita memakai teknologi biasa, menghasilkan beras medium. Dengan perbaikan teknologi pengolahan bisa menjadi beras premium yang nilainya lebih tinggi.  Apalagi menggunakan beras khusus seperti beras pulen, aromatik, beras merah. Tentu nilai makin tinggi. Lebih bagus lagi produk unggul tersebut menerapkan budidaya organik, maka akan menjadi beras bintang tiga, yaitu beras premium, istimewa/khusus, dibudidayakan organik. Untuk itu, sistem pengusahaaan bisa berbasis korporasi atau dan berbasis petani (kerakyatan). Hortikultura seperti nenas, cabai atau lainnya yang sudah berkembang dan dikenal, juga perlu didorong karena bernilai tambah tinggi. Pengembangan kawasan pertanian juga dapat diintegrasikan dengan eduwisata. 

Kehadiran Sudarmiko di BB Biogen didampingi oleh wakil, sekretaris serta anggotanya sejumlah 13 orang. Diakhir diskusi, BB Biogen menyerahkan benih varietas unggul padi Inpadi Blas, Inpari 40, kedelai Biosoy dan teknologi feromon secara simbolis kepada DPRD Kediri. Dalam diskusinya DPRD Kabupaten Kediri berharap agar bisa dijalin kerjasama antara Balitbangtan khususnya BB Biogen dengan Pemerintah Kabupaten Kediri. SY/HMSL