Balitbangtan dan Pertani Kembangkan Bibit Unggul Tanaman Pangan & Perkebunan

udin abay | Rabu, 08 Februari 2017 , 21:33:00 WIB

Swadayaonline.com - Dalam meningkatkan produksi komoditas strategis  tanaman pangan dan perkebunan yaitu dengan penyediaan benih bermutu yang memadai serta diseminasinya. Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian (Balitbangtan) sebagai tugas dan fungsinya, melakukan nota kesepahaman dengan PT. Pertani tentang penelitian menghasilkan varietas unggul tanaman pangan dan perkebunan  dan percepatan diseminasi. Pemilihan PT. Pertani dalam kerjasama tersebut karena memiliki pengalaman di bidang perbenihan dalam menghasilkan benih ungul dan membantu dalam penyebarluasannya. (8/2/2017)

Kepala Balitbangtan, Dr. Ir. Muhammad Syakir mengatakan bahwa kemajuan suatu bangsa harus dengan inovasi teknologi. Balibangtan harus lebih agresif menyalurkan inovasi teknologi dan fokus dalam penyaluran dan penyebaran hasil Litbang. “Kerjasama ini merupakan suatu efisiensi  dan terus bergandengan tangan. Menteri Pertanian juga sudah mengarahkan Litbang untuk menggandeng badan riset diseluruh kementerian dan swasta untuk menyalurkan inovasi teknologi, jangan dikerjakan kementerian sendiri tetapi dikerjakan bersama-sama,” ujarnya.

Syakir menegaskan bahwa pengembangan komoditas jangung akan terus dikembangkan tidak hanya di lahan normal, tetapi juga di lahan konvensional. Pengembangan lainnya yaitu padi super genjah atau varietas padi gogo, komoditas kedelai yang umurnya 90 hari dengan produktivitas 4 ton/ha yang adaktif terhadap naungan dan salinitas, serta tebu super yang mempunyai rendemen 12 persen dengan produktivitas 150 ton/ha  “Ini merupakan sinergitas antara Kementan dan Kementerian BUMN untuk mengembangkan hasil karya anak bangsa seperti yang diharapkan Komisi IV DPR RI.    

Direktur Utama PT. Pertani, Wahyu mengatakan bahwa kerjasama dengan Balitbangtan sebenarnya sudah lama, namun MoU baru sekarang ini dilakukan setelah ada aksi. Tujuan kita adalah untuk membantu ketahanan pangan secara umum, namun saat ini lebih fokus ke benih/bibit. “Suatu ke khawatiran kita, bahwa saat ini benih/bibit lebih dikuasai perusahaan multinasional. Maka kedepan kita akan kembangkan hasil Litbang untuk di komersilkan, sesuai arahan Menteri BUMN untuk mengembangkan varietas unggul,” ungkapnya.

Kepada wartawan Wahyu mengatakan kerjasama penelitian akan dimulai dengan uji multi lokasi dan mudah-mudahan tahun ini bisa dirilis. “Saatnya nanti hasil penelitian boleh dipakai petani dan pihak swasta, tapi kami yang mengembangkan, jadi bibitnya hak kami yang menyebarkan. Karena kendala yang dihadapi petani pada komoditas tebu, biasanya masalah bibit yang kualitasnya menurun. Maka pengembangan tebu juga menjadi prioritas,” tegas Wahyu. SY