P4S Menuju Lembaga Uji Kompetensi Mandiri Bidang Pertanian yang Kredibel dan Diakui

udin abay | Sabtu, 24 November 2018 , 14:25:00 WIB

Swadayaonline.com - Perkembangan ekonomi pasar global Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menuntut persaingan kualitas dan profesionalisme tenaga kerja yang kompeten pada seluruh bidang-bidang produktif. Konsekuensi logis dari kondisi ini, menuntut tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Pertanian yang saat ini memasuki revolusi pertanian tahap ke empat sebagai sektor penopang pangan mempunyai peran yang sama dengan sektor yang lain. Upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja sumber daya manusia sektor pertanian dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, dan pengembangan karir sesuai dengan minat, bakat, serta kemampuan.  

Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) yang merupakan lembaga sertifikasi profesi (LSP)  Pertanian, adalah lembaga pendukung Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang bertanggung jawab melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi bidang pertanian. Sebagai instansi pembina dari 10 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Pusat dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), Puslatan berkepentingan menjadikan instansi dan lembaga tersebut untuk menjadi Lembaga Diklat Profesi dan Tempat Uji Kompetensi yang diakui dan diunggulkan.

Pada tanggal 22-24 November 2018 bertempat di Bogor, Puslatan mengundang  dua puluh delapan P4S berprestasi tingkat nasional dan UPT di bawah Pusat Pelatihan Pertanian untuk merealisasikan hal tersebut. 

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Caya mengatakan sesuai dengan Nawacita Presiden RI, tahun 2019 adalah tahun peningkatan sumber daya manusia Indonesia sehingga lembaga-lembaga petani yang mumpuni merupakan mitra utama pemerintah dalam meningkatkan kapasitas dan kemampuan petani-petani dan mencetak wirausaha dan tenaga kerja yang akan masuk ke sektor pertanian di Indonesia melalui pelatihan dan magang.  Bustanul juga mengatakan ukuran keberhasilan pelatihan tidak lagi diukur melalui volume orang yang dilatih namun berupa kompetensi yang ukurannya diakui oleh semua pihak yang terlibat di sektor pertanian. 

Pertemuan ini menghadirkan narasumber dari Ditjen Binalattas Kementerian Tenaga Kerja dan Balai Latihan Kerja Cikole, Bandung. Kedua narasumber menyajikan materi yang saling terkait mengenai langkah prosedural sebuah lembaga bisa menjadi lembaga diklat profesi dan tempat uji kompetensi bidang pertanian yang diakui dan kredibel.

Menindaklanjuti pertemuan ini, Puslatan segera melakukan langkah-langkah konkret dalam pembinaan dan fasilitasi P4S dalam penerapan standardisasi, sertifikasi, akreditasi kelembagaan P4S dan melaksanakan  bimtek bagi pengelola P4S untuk penyiapan sebagai TUK Mandiri bidang pertanian. Puslatan akan memberi prioritas kepada pengelola P4S untuk mengikuti sertifikasi kompetensi dan Bimtek Asesor dalam rangka memperkuat langkah kelembagaan P4S menuju lembaga diklat profesi. Langkah-langkah ini akan didukung oleh seluruh UPT Pelatihan sebagai pembina regional masing-masing P4S di daerah.

Salah satu peserta, Abdul Khaliq, Ketua P4S Bagusantri, salah satu penerima penghargaan P4S Utama berprestasi tingkat Nasional tahun 2018 mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pengelola P4S dalam rangka memperbaiki kinerja P4S sesuai tuntutan perkembangan zaman sehingga P4S ke depan lebih baik lagi dalam upaya memberikan kontribusi positif bagi peningkatan SDM pertanian. “Harapan kami agar realisasi rencana tindak lanjut segera dilaksanakan”, pungkasnya. SY/CHA