Balitbangtan Dukung Pengembangan Kakao di Kalteng

udin abay | Selasa, 27 November 2018 , 12:08:00 WIB

Swadayaonline.com - Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara. 
Dalam upaya pengembangan kakao di Kalteng, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) menyalurkan sebanyak 5.000 bibit Kakao varietas Hibrida F1 kepada kelompoktani Usaha Maju Bersama kelurahan Petuk Ketimpun Kota Palangka Raya (26/11/2018).

Kepala BPTP Kalteng (Dr.F.F.Munier) dalam sambutannya mengatakan bahwa penyaluran bibit kakao kepada masyarakat ini merupakan dukungan nyata Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) untuk meningkatkan produktivitas kakao di Kalteng, karena menurutnya bibit yang disalurkan merupakan bibit Kakao unggul Hibrida yang bersal dari Pusat Penelitian Kakoa dan Kopi Jember, sehingga diharapkan 2-3 tahun sudah dapat berbuah dan hasilnya tinggi.
Lebih lanjut dikatakan hal penting dalam bertanam.coklat adalah perawatan mulai dari penyiapan lahan, pemupukan dan pengendalian hama penyakit. Penyemprotan hama dilakukan untuk menjaga agar buah tidak busuk dan hitam katanya.  

Sementara itu upaya pengembangan kakao di Kalteng menurut Kepala Dinas Perkebunan Prov.Kalteng (Ir.Rawing Rambang,MS) sudah dilakukan sejak tahun 1999 saat itu Kalteng telah menjadi lokasi Pengembangan Perkebunan Wilayah Khusus (P2WK) Kakao, namun sejak 2017 Pemprov. Kalteng terus mengembangkan potensi pertanian ungkapnya dengan menganggarkan Rp. 1,4 Milyar untuk pengembangan kakao di tiga kabupaten yaitu Barito Utara, Barito Selatan dan Kotawaringin Timur. 
Sementara itu (Hepi Erland) ketua kelompok Tani Usaha Bersama  mengungkapkan bahwa pihaknya sangat berterima kasih memperoleh bantuan bibit unggul kakao ini dan akan melaksanakan petunjuk teknis untuk.mengembangkan kakao di kota Palangka Raya.
Menurutnya kakao merupakan tanaman primer atau bahan makanan, sehingga harganya relatif stabil bila dibanding komoditas perkebunan lainnya dan pemasarannya juga relatif mudah. Harga kakao kering berkisar Rp.25 ribu sampai Rp. 30 ribu. SY/HMSL