Lihat Hasil Nyata, Petani Tanah Datar Terapkan Inovasi Balitbangtan

udin abay | Selasa, 27 November 2018 , 22:21:00 WIB

Swadayaonline.com - BPTP Sumatera Barat sebagai representasi Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) di provinsi tersebut mengadakan kegiatan Temu Lapang aplikasi Teknologi Jarwo Super, inovasi Balitbangtan dalam budidaya padi kepada Petani dan Penyuluh di Kecamatan Lima Kaum.   Hadir pada kegiatan tersebut perwakilan dari Dinas Pertanian Provinsi,Tim BPTP Sumbar, Koordinator BPP, Babinsa, BabinKamtibmas, PPL serta Petani di Nagari Limo Kaum. 

Ir. Winardi, Peneliti BPTP Sumbar menjelaskan bahwa demplot yang dilakukan BPTP Sumbar bertujuan untuk memberi contoh bahwa Sawah Tadah Hujan jika di kelola dengan baik menerapkan Pola Tanam Terpadu, hasilnya juga bisa maksimal. 

Komponen teknologi Jarwo Super lain diaplikasikan sebagai berikut yaitu pupuk Hayati digunakan sebagai seed treatmen sebelum penebaran benih, biodekomposer diberikan pada saat olah tanah kedua, pemupukan berimbang (menggunakan rekomendasi BPTP Sumbar untuk SP-36 (100 kg/ha) dan KCl (100 kg/ha) dan metode BWD untuk Urea; Sebagai pupuk dasar digunakan 75 kg/ha Urea + 100 kg/ha SP-36 + 50 kg/ha KCl; Pupuk susulan I 100 kg/ha Urea; Pupuk susulan II 100 kg/ha Urea + 50 kg KCl); dan d). Pengendalian OPT menggunakan Insektisida Decis, Fungisida Fujiwan dan Racun Tikus (yang diaplikasikan sesuai gangguan yang ada).

Selain itu varietas padi yang digunakan adalah Batang Piaman dengan menerapkan teknologi inovasi Jajar Legowo Super (berbasis Jajar Legowo 2:1 menggunakan caplak). 


Dari Ubinan diperoleh hasil 7 Ton/ha Gabah Kering Panen (GKP), sangat jauh berbeda dengan hasil eksisting petani yang hanya 4.5 ton per hektar, dengan varietas yang sama, yaitu Batang Piaman.  Artinya dengan menerapkan Teknologi Jarwo Super menggunakan Varietas Batang Piaman mampu meningkatkan hasil mencapai 35,7%.

Melihat langsung hasil nyata seperti ini, salah seorang petani dari Nagari Cubadak bertekad akan menerapkan Sistem Tanam Jajar Legowo Super di lahan tadah hujan miliknya. 

Melalui Dinas Pertanian dan PPL, BPTP Sumbar berharap teknologi yang sudah diuji melalui demplot di  wilayah ini, bisa didiseminasikan  ke petani lain sehingga tetap berlanjut meskipun sudah tidak didampingi lagi oleh BPTP Sumbar. SY/HMSL