Pemeliharaan Ayam KUB Oleh Masyarakat Sudah Sampai ke Jayawijaya Papua

udin abay | Jum'at, 30 November 2018 , 11:43:00 WIB

Swadayaonline.com - BPTP Balitbangtan Papua mengadakan Temu Lapang Ternak Ayam Kampung Unggul Balitbangtan di Kampung Yobeh, Sentani Kab. Jayapura. Kegiatan ini bertujuan sebagai wadah diseminasi inovasi teknologi Balitbangtan tentang pengembangan Ayam KUB agar diketahui petani-peternak di wilayah Sentani dan sekitarnya. 

Kegiatan dihadiri oleh petani kooperator BPTP pada Kelompok Tani Anugrah, kelompok tani lain wilayah sentani yakni Kelompok Wanita Tani (KWT) Reinyai dari Kampung Sereh dan KWT Teratai dari Kampung Ifale. Acara temu lapang juga dihadiri oleh Dinas Ketahanan Pangan Kab. Jayapura, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura, penyuluh ahli Kab Jayapura, peneliti penyuluh dan litkayasa serta BPTP  Balitbangtan Papua.

Kepala BPTP Balitbangtan Papua, Dr. Ir. Muhammad Thamrin, M.Si dalam sambutannya mengatakan dengan diundangnya ibu-ibu KWT pada acara  temu lapang ini sangat relevan dengan tujuan kegiatan diseminasi KUB.  Terkait dengan peningkatan ketahanan pangan keluarga untuk kesejahteraan masyarakat peran Emak – emak, begitu kata Dr. Thamrin sangat diandalkan pada diseminasi ayam KUB ini. 

“Emak – emak dikenal telaten dan sangat responsif terhadap perkembangan iinovasi teknologi sehingga diharapkan mampu menyebarkan keunggukan dan manfaat ayam KUB ini ke kelompok yang lain,” ujar Thamrin.

Kegiatan Pendampingan Kawasan Pertanian Nasional Komoditas Ternak Ayam KUB telah dimulai dari tahun 2016, demikian informasi yang didapat dari Dr. Ir. Siska Tirajoh, M.Si selaku Penanggung Jawab kegiatan.

Terkait diseminasi ayam KUB Thamrin menambahkan bahwa penyebaran Ayam KUB ini sudah sampai di Pegunungan Tengah (Jayawijaya dan sekitarnya) juga di daerah perbatasan Indonesia – Papua Nugini di Sota, Merauke.

“Hal ini tentu saja sangat menggembirakan,”  kata Thamrin.

“Inventor Ayam KUB, Dr. Tieke dari Balitnak bahkan sempat berkunjung ke Papua sebanyak 2 kali,” pungkasnya.

Beberapa teknik penerapan inotek pada Ayam KUB yang telah diseminasikan diantaranya teknologi budidaya ternak, panen dan pasca panen meliputi introduksi model perkandangan, kandang Brooding (kd. pemanas), kandang KUB Pedaging (kandang koloni postal dan panggung), kandang KUB Petelur (Kandang Starter, Grower, Finisher), pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ayam). Selain itu diberikan pula teknologi pakan, vaksinasi dan vitamin sesuai kebutuhan ayam serta pengendalian penyakit.

Temu lapang ini juga diisi oleh pemaparan materi dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kab. Jayapura yang diwakili oleh drh. A. Wompere dan diskusi.  Ibu drh. Since, begitu nama panggilannya, mengatakan bahwa Pemda Jayapura pada tahun lalu melakukan pengadaan ayam KUB sebanyak 250 ekor dan hasilnya menurut petani-peternak, Ayam KUB jelas memiliki keunggulan dibandingkan ayam kampung biasa. Selain pertumbuhannya yang jauh lebih cepat dibandingkan ayam Kampung biasa, ayam KUB juga dikenal lebih tahan serangan penyakit.  Pada tahun 2007, Papua mendapatkan sertifikat bebas Flu Burung dari Kementerian Pertanian. Namun untuk penyakit lainnya masih menyerang hewan ternak di Papua. Keberadaan Ayam KUB ternyata lebih tahan dari penyakit.

Sebagaimana diketahui, ayam kampung unggul Balitbangtan (KUB) merupakan ayam kampung varietas unggul baru (VUB) Balitbangtan dari hasil seleksi genetik yang merupakan galur pertama yang dilepas Kementerian Pertanian memiliki keunggulan yaitu mampu bertelur hingga mencapai 160-180 butir/ekor/tahun, bobot telur 35-45 g/butir, panen umur 70 hari sebagai ayam kampong potong dengan kisaran bobot mencapai 1 kg,  lebih tahan terhadap penyakit dan masa mengeram berkurang hingga tinggal 10%  sehingga ayam cepat bertelur kembali. 

Dengan adanya kegiatan temu lapang ini diharapkan hilirisasi penderasan penerapan inotek Ayam KUB bisa disebarluaskan kepada pengguna petani peternak lainnya. SY/HMSL