BPTP Riau Latih Petani Mengolah Keladi

udin abay | Senin, 10 Desember 2018 , 16:33:00 WIB

Swadayaonline.com - “Keladi ungu di Kecamata Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi berbagai produk olahan. Selama ini keladi masih dijual dalam bentuk umbi basah ke Sumut, Jambi bahkan ke Malaysia. BPTP Riau berusaha mendorong petani dan masyarakat Sinaboi unt mengolah keladi ungu, salah satunya melalui Bimtek pengolahan keladi ungu” ungkap Fahroji yang mewakili BPTP Riau pada acara bimtek pengolahan keladi ungu di Sinaboi, Kab Rokan HIlir.

Acara bimbingan teknis pengolahan keladi (talas) dilaksanakan tanggal 5 Desember 2018 di Aula Kecamatan Sinaboi dan diikuti sebanyak 40 orang peserta dari kelompok tani, Tim Penggerak PKK, tim inovasi kecamatan Sinaboi, dan penyuluh. Acara ini juga dihadiri Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, anggota DPRD Rokan Hilir, Bapedda, Disperindag, dan Camat Sinaboi.

Isa Ahmadi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hilir terus mengupayakan keladi ungu sebagai produk unggulan Kabupaten Rokan Hilir. Oleh karena itu diperlukan kerjasama semua pihak baik BPTP Riau, Dinas, DPRD maupun pihak swasta untuk menjadikan keladi ungu ini sebagai produk unggulan.

“Faktor utama keberhasilan program ini adalah kemauan dan usaha yang kuat dari petani karena petanilah yang akan menjalankan usaha ini” tambah Isa Ahmadi.

Isa Ahmadi berharap nantinya akan dihasilkan berbagai macam produk olahan talas yang bisa menjadi oleh-oleh ketika orang berkunjung ke Kabupaten Rokan Hilir. Kegiatan ini akan dilaporkan kepada Bupati Rokan Hilir untuk dapat ditindaklanjuti kedepannya. 

Produksi keladi ungu berlimpah di Kecamatan Sinaboi. Luas tanam keladi ungu di mencapai 450 ha dengan profitas rata-rata 25 ton/ha, sehingga bisa dihasilkan 11.250 ton umbi keladi, sedangkan umur panen 7-9 bulan.  Harga umbi keladi ungu ditingkat petani berkisar antara Rp 2.500- Rp 5.000/kg tergantung ukuran keladi. Keladi dapat dibuat produk antara berupa tepung. Tepung keladi dapat digunakan sebagai substitusi tepung terigu untuk pembuatan berbagai macam makanan dan kue. Tepung keladi mengandung karbohidrat 67,8%, protein 5,73%, lemak 0,27%, serat kasar 1,22%, dan kadar abu 3,17%. 

Kegiatan bimtek ini dipandu langsung oleh Fahroji. Keladi ungu pertama kali dibuat tepung dengan cara yang sederhana. Tepung mudah disimpan dan dapat diolah menjadi berbagai acam produk. Pada kesempatan ini dipraktekkan cara pembuatan  bolu dan cookies dari tepung keladi ungu. SY/HMSL