Tepung Pre Gel Kasava Celah Bisnis Baru

udin abay | Jum'at, 14 Desember 2018 , 14:44:00 WIB

Swadayaonline.com - Tepung kasava  sudah kita kenal sebagai bahan baku pada olahan pangan, namun bagaimana jika tepung tersebut dimodifikasi sehingga menjadi tepung pre gel kasava?. Ternyata dengan teknologi pregelatinasi, tepung kasava memiliki struktur yang lebih baik untuk diaplikasikan pada rerotian. 

Produk rerotian berbahan baku tepung lokal memang memiliki daya tarik bagi produsen olahan pangan. BB Pascapanen membaca keinginan pasar dengan memperkenalkan teknologi tepung pre gel kasava. Bermodalkan teknologi ini, BB Pascapanen digandeng Kemenristek Dikti untuk mempromosikan tepung pre gel kasava ke pasar Jepang dan dalam negeri sebagai rangkaian kegiatan Penguatan Lembaga Pusat Unggulan Iptek (PUI). 

“Tepung pre gel kasava cocok untuk memulai suatu bisnis pangan lokal. Memiliki keunggulan mudah diformulasikan serta mampu membentuk struktur pada berbagai produk pangan”, tutur Endang Yuli dalam Bimbingan Teknis Pre Gel Kasava saat Jambore PUI di Gedung Graha Widya, Serpong pada 12 Desember 2018. Untuk mencapai cita rasa produk pangan yang sesuai dengan pasar tepung pre gel kasava dapat diformulasikan dengan tepung lokal lainnya seperti sorgum ataupun sagu dalam bentuk tepung premix/racik yang praktis dan harga terjangkau. Tepung premix ini cocok sebagai pembuat aneka jenis roti (loaf) maupun mi kering. 

Tidak hanya memperkenalkan produk tepung pre gel kasava dan aplikasi pada rerotian, dalam Bimtek yang dihadiri oleh 60 orang pelaku usaha maupun calon pelaku usaha di bidang pangan, Dr. Endang Yuli juga berbagi strategi mengembangan bisnis pangan lokal. “Sebelum memulai suatu bisnis kita harus mengetahui kebutuhan pasar, target konsumen, dan bagaimana mempromosikan produk kita”, tuturnya.

Memang tidak mudah mengembangkan bisnis kue pangan lokal seperti yang disampaikan Lilis. Ia melakoni usahanya sejak tahun 2013 menggunakan bahan baku lokal seperti tepung kasava, ganyong, jagung dan sudah bergabung dalam koperasi di Kota Tanggerang yang memiliki anggota dengan usaha serupa. Kesulitan yang ditemuinya ketika mencari pasar baru untuk produknya, lanjutnya. Hal tersebut dijawab Endang, ada celah pasar yang dapat kita jajaki diantaranya memasarkan produk di bandara sebagai oleh-oleh khas daerah atau juga menyasar pada instansi yang memiliki kebutuhan khusus untuk kesehatan seperti rumah sakit.
Dalam kesempatan ini, peserta Bimtek semakin antusias ketika hasil olahan rerotian berupa pizza, burger dan pisang rai berbahan tepung pre gel kasava dan menunjukan respon penerimaan yang sangat baik terhadap produk tersebut.
"Tepung pre gel kasava saat ini memang belum dijual di pasaran, namun kami sudah memiliki mitra yang memproduksi tepung tersebut dan dapat menghubungi BB Pascapanen," tutup Endang. SY/HMSL