Lulusan Polbangtan Medan Jadi Rebutan Pengusaha

udin abay | Minggu, 23 Desember 2018 , 19:03:00 WIB

Swadayaonline.com - Peran Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan dalam memberdayakan warung kopi melalui branding dekorasi, menu dan pengolahan, SDM (pelayan) dan marketing. Mahasiswa menuangkan kreatifitasnya di café-café binaan. Target sebagai penerima manfaat tersebut dari café itu dicafe-café menengah ke bawah di wilayah kota Medan ternyata program ini mendapat respon positif oleh pengusaha café, salaha satunya Sinulingga, pemilik Café Rileks yang pengunjungnya rata-rata 600 orang per hari dan membelanjakan sehingga omzetnya mencapai 20 -30 juta per hari.

Beliau berkeyakinan untuk membuat café-café di tiap kecamatan di Kota Medan, jadi bisa dibayangkan lulusan Polbangtan Medan sudah ditunggu sebelum pendidikannya selesai. Lebih lanjut Sinulingga juga menyediadkan counter untuk para siswa belajar bagaiman berbisnis café itu tanpa di charge dan ada juga pak H. Maha di Sidikalang meminta alumni Polbangtan Medan untuk dijadikan penyuluh lapangan. Hal tersebut diungkapkannya pada acara Forum Group Discussion (FGD) di Garuda Hotel, Medan yang diselenggarakan Polbangtan Medan. (22/12/2018)

Dalam forum ini hadir juga narasumber dari starbuck yang memungkinkan mereka berbagi pengalaman dalam mengolah bahkan dari budidaya, panen dan pasca panen dan pengolahan café yang baik dan benar, petani juga bisa sharing apa yang mereka miliki termasuk keunggulan-keunggulan yang ada di petani.

Starbucks memberikan kesempatan secara terbuka untuk semua pihak termasuk mahasiswa dan petani untuk mengikuti pelatihan di pihak pengusaha dia juga bisa menyampaikan apa request utama yang mereka ingingkan sehingga petani dapat memenuhi, harganya bisa dibicarakan sesuai kriteria masing-masing Barista Polbangtan Dongkrak Warung Kopi Rakyat Polbangtan Medan melakukan branding café menengah ke bawah di Medan, branding dekorasinya menunya higenisnya, orangnya dan publikasinya sampai saat ini sudah diidentifikasi 20 warung coffee dan semua merespon sangat positif dan hanya dengan bantuan sangat terbatas mereka merasakan manfaatnya, pendekatan kampus langsung ke dunia usaha, menjadikan model yang harus dikembangkan di era melineal karena kampus menjadi ujung tombak terdepan dalam perubahan.

Alumni Polbangtan bukan hanya dididik untuk bekerja tapi juga menciptakan lapangan kerja, disain kedepannya alumni yang sudah bekerja di warung coffee ini mereka diminta untuk mensuply bahan baku, apakah itu coffee nya apakah itu menu pisangnya apakah menu sukun nya sehingga mereka tidak hanya mendapatkan hasil dari bekerja di café tetapi juga mendapatkan nilai tambah dari berbisnis bahan bakunya, cara-cara yang demikian ini klo dikembangkan oleh sektor lain maka kita dapat menghasilkan banyak hal. SY/CHA