Selama 2 Tahun, Inflasi Bahan Pangan Rendah

udin abay | Jum'at, 28 Desember 2018 , 19:23:00 WIB

Swadayaonline.com - Pangan merupakan komoditas strategis yang bisa berdampak pada inflasi. Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanina, Agung Hendriadi mengatakan, strategi yang dilakukan selama ini, inflasi pangan  pokok sejak tahun 2017 hingga 2018 selalu jauh di bawah inflasi nasional secara umum. Pada tahun 2017, inflasi bahan pangan hanya 1,26 persen, sedangkan inflasi nasional mencapai 3,61 persen. Begitu juga tahun ini hingga November, inflasi bahan pangan hanya 1,69 persen masih lebih rendah dari angka nasional yang mencapai 2,5 persen.

Inflasi bahan pangan tetap rendah dalam dua tahun terakhir. Agung menjelaskan, ada beberapa aspek yang membuat inflasi menurin yaitu menjaga ketersediaan pangan, distribusi dan pemanfataan pangan. Dimana pemerintah terus mendorong peningkatan produksi pangan, khususnya padi, jagung dan kedelai. Dengan meningkatnya produksi akan terjamin pasokan pangan. (28/12/2018)

Selain itu, mendekatkan sentra produksi dengan konsumen. “Kalau produksi hanya di beberapa sentram sulit kita menjaga stabilisasi pangan. Jadi ditiap wilayah ada sentra produksi,” ujarnya. Pemerintah juga memangkas rantai pasokan pangan. Sebab, jika dalam pemasaran pangan banyak yang menangani, maka akan makin mahal. “Jadi  rantai pasok yang kita pangkas agar lebih pendek, sehingga konsumen bisa mendapatkan harga lebih murah,” tambah Agung.

Upaya lainnya yaitu dengan memonitor secara kontinu harga di konsumen. Jika harga melampaui ketetapan pemerintah, maka pemerintah akan segera melakukan operasi pasar. Pemerintah juga menghimbau masyarakat tidak membeli pangan secara berlebihan, terutama saat hari besar keagamaan nasional serta mendoorng masyarakat untuk mengkonsumsi pangan yang beragam.

Dengan strategi tersebut menurut Agung bukan hanya konsumen yang akan mendapatkan harga yang wajar, tapi kesejahteraan petani pun meningkat. Terlihat dari Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha petani (NTUP) yang cenderung naik. “Meski inflasi rendah, tapi NTP dan NTUP naik. Penduduk miskin di desa juga turun dari sebelumnya sebanyak 17,7 juta kini menjadi 15,81 juta rumah tangga miskin,” katanya.

Direktur Operasional PT. Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ), Frans M. Tambunan mengatakan, harga beras medium yang tercatat di PIBC yang seblumnya mencapai Rp 9.200/kg kini hanya sekitar Rp 8.500/kg. Penurunan harga beras kualitas medium tersebut juga terjadi di sejumlah pasar di DKI Jakarta. “Kalau kita cek di Info Pangan yang mencatat  kondisi harga di 44 pasar pencatatan, harga beras medium turun dari Rp 9.400/kg menjadi Rp 9.300/kg. Bukan hanya pasokan yang terjaga, harga pun terkendali,” tegasnya.

Stabilnya pasokan beras medium tersebut menurut arena ada tambahan beras medium dari Perum Bulog. Dari sebanyak 54.898 ton stok beras di PIBC, sekitar 15?rasal dari Perum Bulog. Jumlah pemasukan per 27 Desember 2018 sebanyak 3.635 ton dan pengeluaran 3.534 ton. Dari data PIBC per 28 desember 2018 menyebutkan harga beras IR 64 I sebesar Rp 10.800/kg, IR 64 II Rp 10.200/kg, IR 64 III Rp 8.500/kg, Muncul I Rp 11.175/kg, Muncul II Rp 10.300/kg, Muncul III Rp 9.625/kg, Cianjur Kepala Rp 13.325/kg, Cianjur Slyp Rp 12.050/kg, Setra Rp 13.275/kg dan Saigon Rp 11.800/kg. “Memang sebagian harga beras masih tinggi, karena beras yang masuk merupakan hasil panen gadu yang harga gabahnya tinggi,” kata Frans.

Frans mengatakan, pihaknya berupaya mengontrol pasokan. Apalagi hampir 70?ras yang masuk ke DKI Jakarta melalui PIBC atau sebanyak 3 ribu ton beras/hari. Jadi paling tidak stok beras di PIBC sebanyak 30 ribu ton untuk persediaan 10-12 hari. “Kalau kurang dari 30 ribu ton dan harga bergerak naik, kita minta untuk operasi pasar,” katanya.

Untuk menjaga pasokan beras ke PIBC, Frans mengungkapkan, pihaknya juga telah bekerja sama dengan gabungan kelompok tani di Lampung, Pulau Jawa dan Sulawesi. Saat ini hampir 8.000-10.000 ton beras dari petani. “Tujuan kita adalah untuk memotong mata rantai dan langsung membeli beras dari gapoktan,” ujarnya. SY