BPPSDMP Kementan Bentuk Enterpreneur Cafe

udin abay | Selasa, 08 Januari 2019 , 17:07:00 WIB

Swadayaonline.com - Yogyakarta sebagai kota pelajar sekaligus kota kuliner seperti dua sisi dari satu keeping uang logam. Situasi ini secara langsung ditandai dengan kehadiran generasi muda yang belakangan ini banyak mengalami transformasi gaya hidup/life style. Transformasi gaya hidup ini akan membawa implikasi bisnis proses baru, adanya konsumen baru, value baru.

Perubahan ini membuka peluang bisnis baru bagi generasi muda yang peka terhadap perubahan dinamika lingkungan strategis lokal, regional dan global. Selain sebagai kota pelajar, Yogyakarta juga merupakan salah satu destinasi favourite pariwisata. Gaya hidup kota wisata tentu tidak lepas dari caffe sebagaimana kota kota destinasi wisata di seluruh dunia. Situasi kota pelajar, kota kuliner dan destinasi utama pariwisata ini menjadikan pelaung bagi para enterpreuner muda untuk meraih masa depan ekonominya.

Gaya hidup direpresantikan dengan penciptaan lingkungan bisnis kuliner dengan konsep kafe. Menculnya peluang bisnis coffe baru ini menjadi tantangan yang bagus bagi Politeknik Pembangunan Pertanian Yogya untuk menyiapkan enterpreur muda dalam mengrebut devisa demi kejayaan masa depan Indonesia. Fakta menunjukkan bahwa Pulai Bali dapat mensejahterakan rakyatnya dengan bergantung pada sumber utama mata pencahariannya yaitu Pariwisata. Hal ini menjadi peluang untuk munculnya enterpreuner baru yang bergerak di bidang gaya hidup kekinian tersebut.

Polbangtan Yogyakarta-Magelang telah melakukan pendampingan dan penguatan mahasiswa dan pebisnis kafe di kota Yogyakarta dan sekitarnya. Pendampingan dan penguatan dilakukan oleh Polbangtan melalui branding dekorasi, branding menu makanan yang disajikan, branding pelayanan dan pelayanan, branding hyeginis/kesehatan, branding pemasaran. Dalam jangka menengah, para mahasiswa diharapkan melakukan kerjasama dengan pemilik caffe untuk melakukan suplai atau pasokan bahan baku. Selanjutnya melalui magang link and match, dalam jangka 6 bulan, diharapkan mahasiswa bias memulai bisnis caffe mandiri berdasarkan ilmu dan pengalaman yang diperolah selama magang.

Pasokan bahan baku selanjutnya perlu ditingkatkan melalui pengadaan produk organik, sehingga meningkatkan nilai tawar dan posisi tawar serta nilai jual caffe yang dikembangkan. Produk organic ini dapat dihasilkan melalui sertifikasi organic yang juga merupakan kompetensi Polbangtan Yogyakarta-Magelang. Pengembangan produk organic akan meningkatkan nilai tambah petani, caffe, mahasiswa milenial, dan keberlanjutan usaha. Produk organik juga memungkinkan penetrasi pasar tidak hanya terbatas di dalam negeri tetapi bias merambah luar negeri.

Selanjutnya pengembangan enterpreuner caffe juga membuka lapangan kerja baru bagi generasi milenial yang sangat menjanjikan. Caffe diprakirakan semakin tumbuh dan meluas dengan berbagai varian layanannya, sehingga menciptakan peluang kerja bagi generasi milenial untuk menjadi enterpreuner dalam arti luas. Pendampingan dan penguatan melibatkan dengan melibatkan civitas akademika khususnya mahasiswa Polbangtan Yogyakarta-Magelang menjadi nilai tambah tersendiri. Selain akan memberikan pengalaman langsung di lapangan bagi mahasiswa, juga dapat memberikan bekal sebagai enterpreuner muda. Demikian pungkas Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang. SY/HSDM