STPP Ikuti Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara

udin abay | Kamis, 13 April 2017 , 18:46:00 WIB

Swadayaonline.com - Kerjasama Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI)  dalam pembangunan dan regenerasi pertanian Indonesia terus berlanjut. Setelah mengikuti beragam pelatihan ketahanan pangan dan kemasyarakatan, puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) bersama Taruna dan Praja siap untuk mengikuti program integrasi kemasyarakatan di Provinsi Kalimantan Utara, salah satunya dengan bentuk pengabdian masyarakat dari Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian dan Taruna Akademi TNI di wilayah perbatasan.

"Tahun ini STPP diikut sertakan dalam Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (LatsitardaNus). Ini menjadi kebanggaan tersendiri dan menjadi bentuk komitmen kuat untuk bersama-sama memajukan masyarakat berbasis pertanian khususnya di wilayah perbatasan," ungkap Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP, Gunawan Yulianto dalam pelepasan 1500 mahasiswa dan taruna peserta Latsitardanus di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, (13/4/2017)

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut sebanyak 45 orang taruna STPP yang berasal dari STPP Medan, Bogor, Magelang, Malang, Gowa dan Manokwari. "Disana taruna STPP bersama taruna TNI dan lainnya akan melakukan kegiatan integrasi program LatsitardaNus berupa kegiatan fisik di masing-masing Kabupaten/Kota. Setelah kegiatan fisik, taruna STPP mendampingi taruna akmil melaksanakan program penyuluhan ketahanan pangan kepada masyarakat kelompok tani di masing-masing kabupaten/kota," tegasnya.

Latsitarda Nusantara merupakan realisasi kurikulum latihan integrasi taruna TNI, taruna kepolisian, dan praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang rutin diadakan setiap tahunnya. "Tahun 2017, STPP dan mahasiswa universitas berbasis pertanian diikutsertakan untuk semakin memperkokoh integrasi kemasyarakatan di masa depan. Selain itu menjadi media membangun masyarakat dalam wujud nyata kegiatan sosial, sebagai modal dalam menyongsong tugas pengabdian pada negara di masa depan," ungkap Wakil Komandan Jenderal TNI, Wakil Komandan Jenderal Akademi TNI Mayor Jenderal TNI (Mar) Gatot Subroto yang turut hadir dalam upacara pelepasan.

Pelaksanaan Latsitarda akan dilakukan sebulan dihitung perjalanan dari Jawa sampai ke Tarakan sampai masuk ke sasaran hingga kembali ke Jawa dan upacara penutupan yang akan dilakukan oleh Kapolri di Stadion Datu Adil.  Selama kegiatan Latsitarda nanti, peserta akan tinggal bersama masyarakat dan satu rumah bisa 5 sampai 6 orang. Kegiatan yang akan dilakukan dalam Latsitarda ini nanti secara garis besar fisik dan non fisik.  "Seperti karya bakti, perbaikan atau semen-isasi jalan, perbaikan tempat ibadah, perbaikan talut air, perbaikan mck, perbaikan rumah tidak layak huni, dan perbaikan fasilitas umum lainnya. Bakti sosial kegiatan berupa pengobatan gratis kesehatan, dan pengetahuan bela negara, kenakalan remaja dan pencegahan keresahan masyarakat," tegas Gatot.

Kegiatan akademis juga dilakukan dalam bentuk penelitian sosial ekonomi masyarakat di Kaltara, khususnya di daerah perbatasan. Para taruna calon tentara, polisi, IPDN melaksanakan integrasi ini sebelum mereka lulus dari akademi masing- masing sehingga kegiatan ini diikuti oleh taruna pada tingkat akhir yaitu tingkat 4. Sedangkan untuk mahasiswa kegiatan LatsitardaNus dapat menjadi kegiatan KKN. Taruna dibagi dalam satuan latihan (satlat) di Kabupaten/Kota penempatan dan masing-masing daerah akan terima 300 sampai 400 orang taruna lengkap dengan dosen pembimbingnya. Satlat taruna di Kaltara terdiri dari Satlat Nusantara 1 di Kab Nunukan, Satlat Nusantara 2 di Kota Tarakan, Satlat Nusantara 3 di Kab Bulungan dan Tana Tidung serta Satlat Nusantara 4 di Kab Malinau. SY/BYU