Agrokreasi Pusat Pelatihan Petani Milineal

udin abay | Sabtu, 12 Januari 2019 , 17:19:00 WIB

Swadayaonline.com - Berbagai kreasi alat pertanian telah berhasil dibuat seiring dengan pelatihan yang dilakukan oleh Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) “Joglo Nganjuk” Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Susanto, ketua P4S Joglo Nganjuk, seorang petani yang memiliki kemampuan menciptakan berbagai alat pertanian untuk pengendalian hama, diantaranya light trap insect, light trap dengan pola adaptor, modifikasi rice milk, pembuatan pupuk organik, alat pembasmi rumput, modifikasi hansprayer, pupuk organik. Sedangkan kreativitas lain yang saat ini sedang disiapkannya adalah alat penyiram bawang merah, alat pemupuk tanam padi, alat pembasmi serangga siang atau foging, dan alat pengepres pakan guna mendukung pertanian terpadu.

Disamping itu, Susanto juga dipercaya membuat laboratorium lapangan guna pemberdayaan petani hutan. P4S diwilayah binaan BBPP Ketindan - Badan PPSDMP - Kementan ini tidak pernah berhenti untuk mengembangkan kreativitasnya. Pengelola P4S ini juga telah bermitra dengan Menristek Dikti, BI, Kemendes, INBIS UTM, Pemkab Nganjuk, KJG, AB2TI. Seiring dengan itu, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Ir. Bustanul Arifin Caya. MDM menyampaikan bahwa, Pusat Pelatihan yang dimiliki oleh petani memiliki peran strategis dalam mentransfer pengetahuan yang terkait teknologi praktis yang merupakan hasil kreativitas petani, karena proses pembelajaran dari petani untuk petani lebih efektif, saling asah, asih, asuh,” terang Ir. Busatanul Arifin Caya, MDM. (11/1/2019).

Kemampuan yang dimiliki Susanto telah ditularkan ke petani milineal lainnya sehingga berdampak ke masyarakat luas. Hal itu terbukti dengan banyaknya permintaan pelatihan di P4S Joglo Nganjuk, seperti pelatihan lighttrap insect bagi mahasiswa dari Bogor, SMK Nganjuk, Petani Selorejo Malang.

Selain itu, dilakukannya pelatihan budidaya bawang merah ramah lingkungan dari Kab. Rembang, Nganjuk, Bangka Belitung, Batu Malang, Lumajang, Jember, Karo Medan, dan juga pelatihan padi ramah lingkungan Kab. Nganjuk, Tuban, Tabanan bali, pelatihan mengoperasikan rice milk dari Kab. Nganjuk, pelatihan pengendalian hama pada tanaman padi dan jagung dari Kec. Lunyuk Sumbawa, pelatihan analisa kesuburan tanah, pembuatan kompos, dan pertanian terpadu bagi petani Kab. Nganjuk. SY/OKY