Alumni Diklat Kewirausahaan Kembangkan Tanaman Kelor

udin abay | Rabu, 16 Januari 2019 , 13:24:00 WIB

Swadayaonline.com - Sering kali kita mendengar ungkapan “dunia tidak selebar daun kelor”. Memangnya seberapa lebarnya sih daun kelor itu? Kita juga sering mendengar bahwa daun kelor dijadikan sebagai “alat” untuk “mematikan” orang yang mempunyai “kesaktian”. Pohon kelor seluruh bagiannya bisa dimakan, mulai dari akar sampai kulit kayunya, tumbuh dengan cepat dan tahan kekeringan, dengan benih yang dapat menjernihkan air, tanaman ini adalah sumber berharga di banyak tempat, namun di sebagian tempat di anggap tanaman sepele dan tidak bermanfaat.

Tanaman bernama latin Moringa oleifera ini tergolong tanaman tahunan yang biasanya tumbuh liar. Tumbuhan ini diduga asli dari kawasan barat pegunungan Himalaya dan India, kemudian menyebar hingga ke Benua Afrika dan Asia-Barat. Di Jawa, kelor biasa tumbuh sampai pada ketinggian 300 m di atas permukaan laut.

Manfaat daun kelor diantaranya yaitu sebagai anti stress, menurunkan gula darah, mengurangi peradangan, menurunkan kolesterol. anti kanker, anti diabetes, mengobati arthritis, menjaga kesehatan sistem pencernaan. Di Desa Laweyan Kecamatan. Sumberasih Kabupaten. Probolinggo tanaman kelor di anggap tanaman mistis, tidak bermanfaat bagi tubuh, dari anggapan tersebut Abdul Khodir, binaan dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, alumni dari Diklat Kewirausahaan bagi Petani Muda, ingin berbudidaya tanaman kelor menjadi tanaman yang sangat bermanfaat dan banyak di konsumsi setiap hari dan mengembangkan menjadi berbagai olahan dari daun kelor, ekstrak daun kelor, tepung daun kelor dan bermacam ragam olahan lainnya.

Dimulai dengan pembibitan tanaman kelor dari biji dan batang melalui media tanam organik dan dikembangkan di lahan sendiri. Perjuangan untuk mengenalkan dan budidaya tanaman kelor ini tidaklah mudah, karena masyarakat yang masih menganggap remeh manfaat dari tanaman kelor. Tapi Abdul Khodir tidak patah semangat karena sukses membutuhkan perjuangan panjang. SY/YNI