Pemetaan Permasalahan Untuk Mengatasi Masalah Perkebunan

udin abay | Kamis, 20 April 2017 , 11:05:00 WIB

Swadayaonline.com - Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Provinsi Lampung melakukan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan Tahun 2017 di ruang rapat Pusiban Kantor Gubernur Lampung. Hadir pada acara tersebut Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Sekda Provinsi Lampung, Bupati, Asosiasi Perkebunan, Dosen Universitas Lampung, Pengusaha, dan lainnya. (20/4/2017).

Kepala Dinas Perkebunan dan peternakan Provinsi Lampung, Dessy Desmaniar Romas mengatakan dengan rakoor dan konsultasi ini bisa menyamakan persepsi, sosialisasi program 2017 dan perencanaan program tahun 2018, inventarisasi, serta adanya kerjasama antara pemerintah pusat, daerah, dan pengusaha. Pemenuhan bibit unggul, peremajaan untuk tanaman kopi dan lada, serta pembinaan kelembagaan petani.

Sekrtaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung, Ir. Sutono, mengatakan 75 persen pemasukan daerah dari sektor perkebunan. Komoditas kopi, lada hitam, coklat, kelapa, perlu mendapat perhatian yang serius dari pemda dan pemerintah pusat agar produ ksinya bisa menjadi lebih baik. "Lebih dari 1.730 ha perkebunan rakyat, ada 877 keluarga yang mengandalkan kesejahteraan ekonominya di sektor pertanian. Dukungan pengembangan dan peremajaan perkebunan tersebut, tentunya akan meningkatkan kesejahteraan petani," ujarnya.

Sutono menambahkan bahwa 31 persen hasil perkebunan sifatnya masih dalam bentuk bahan baku, maka untuk kedepannya pemda akan memprogramkan akan lebih mengembangkan industrialisasi dan hilirisasi untuk meningkatkan pendapatan petani. "Dengan pertemuan ini harus ada pemetaan permasalahan di setiap daerah, sehingga permasalahan tersebut bisa diatasi dengan baik," tegasnya.

Dirjen Perkebunan, Ir. Bambang meminta kepada kepala dinas provinsi Lampung untuk menyusun program dalam satu buku sektor perkebunan yang isinya meliputi program dinas di setiap kabupaten. "Buku tersebut akan dijadikan sebuah dokumen untuk di jadikan pengambilan kebijakan dan program perkebunan tahun 2018. Hal tersebut sangatlah penting untuk pengembangan perkebunan kedepannya," tambahnya.

Bambang juga meminta Provinsi Lampung untuk mendukung program swasembada pangan 2017 untuk komotidas jagung, dan swasembada perkebunan yang akan fokus tahun 2018. Kualitas SDM yang kurang dan kelembagaan petani yang belum berjalan baik, harus didukung menjadi sebuah kelembagaan petani dalam skala besar, yaitu dengan melakukan sinergitas antar desa menjadi satu kelembagaan yang besar. Dengan kelembagaan yang besar akan mampu meningkatkan produktivitas, kesamaan mutu dan produk, sehingga mampu berdaya saing. SY