BPPSDMP Kementan Siapkan Pendidikan Vokasi Pertanian yang Go Internasional

udin abay | Rabu, 16 Januari 2019 , 15:53:00 WIB

Swadayaonline.com - Visi arah pembangunan pertanian Kementerian Pertanian tahun 2019 yaitu terwujudnya kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. guna mencapai visi tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menetapkan visi “Terwujudnya SDM Pertanian yang Profesional, mandiri dan Berdaya Saing”, hal tersebut diungkapkan Kepala BPPSDMP Kementan yang disampaikan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan), Idha Widi Arsanti pada acara pembukaan Koordinasi Teknis Pendidikan Vokasi Pertanian Tahun 20119 di ARCH Hotek, Bogor. (16/1/2019).

Salah satu cara mewujudkan SDM pertanian yang handal dan profesional yaitu memperkuat pendidikan pertanian yang kredibel melalui penyiapan generasi muda terdidik, terlatih, kompeten unggul dalam agrosociopreneur. Mengembanagkan kelembagaan pendidikan pertanian sesuai standar vokasi pertanian, serta memperbanyak jejaring kerjasama dengan dunia usaha dan industri dan stakeholder lainnya.

Hal tersebut dilakukan menurut Idha Widi Arsanti untuk menarik menarik genereasi muda mau kembali ke pertanian, karena mereka akan lebih mengetahui bahwa bisnis pertanian sangatlah prduktif. “Transformasi dari STPP dan SMK PP menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) tidak hanya sekedar berganti nama, tapi harus dikuti dan bisa menjawab kebutuhan dunia usaha dana industri pertanian. Maka Polbangtan akan diarahkan lebih go internasional, agar mampu juga menjawab tantangan kebutuhan luar negeri”, tambahnya.

Kapsudiktan mengungkapkan, Menteri Pertanian menegaskan bahwa lulusan Polbangtan tidak hanya pandai dan terampil saja, tetapi juga harus bisa berprilaku positif. Untuk mengaplikasikannya, Polbangtan akan bekerjasama dengan Akademi Militer (Akmil) agar bisa mengarahkan kedisipliinan, sehingga mahasiswaa nantinya menjadi generasi penerus sektor pertanian yang handal.

Dirinya juga menjelaskan, sistem pendidikan Polbangtan lebih ke teaching factory, di mana mahasiswa tidak lagi melulu diberikan pembekalan yang sifatnya teoritis, tetapi 70 persen praktis sehingga dunia industri dan usaha bisa menangkap semua lulusan polbangtan. Namun untuk mengembangkan vokasi pertanian di Indonesia menurut Idha Widi Arsanti tidak biisa hanya Kementan saja, tetapi perlu menjalin kerjasama dengan universitas, swasta, maupun BUMN, agar pendidikan vokasi tersebut benar-benar sesuai kebutuhan dunia industri dan usaha dan lulusannya bisa langsung bekerja atau berwirausahan.

Saat ini Kementan melalui BPPSDMP telah membentuk 6 Polbangtan, dan tahun 2019 akan menjadi 10 Polbangtan. Salah satu Polbangtan yang disiapkan bertaraf internasional yaitu Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI). kerjasama dengan pihak luar negeri sudah dikembangkan dengan IPAD melalui program YESS yang akan memberikan penguatan teaching factory, enterperenur. "Untuk sampai go internasional kita juga menyiapkan sistem pebelajaran, komunikasi, kurikulum, fasilitas, yang semuanya  berstandar internasional. Tidak hanya PEPI, seluruh Polbangtan juga akan diarahkan go internasioanl", tegas Idha Widi Arsanti.SY.