Perkuat Polbangtan, Kapusdiktan Jalin Kerjasama dengan BUMN dan Universitas

udin abay | Rabu, 16 Januari 2019 , 16:08:00 WIB

Swadayaonline.com - Untuk menciptakan lulusan Politeknik Pendidikan Pertanian (Polbangtan) yang handal, mandiri dan berdaya saing, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPDDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti melakukan kerjasama melalui nota kesepahaman dengan Instiper, Sekolah Tinggi Manajemen PPM, PTPN, Akademi Militer (Akmil) di ARCH Hotel, Bogor, saat acara Rapat Koordinasi Teknis Pendidikan Vokasi Pertanian Tahun 2019. Kerjasama tersebut menurutnya untuk mengembangkan pendidikan vokasi di Poltiteknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan). (16/1/2019)

Menurut Kapsudiktan, kerjasama tersebut agar kedepannya mahasiswa Polbanagtan bisa melakukan pemagangan di perusahaan-perusahaan baik swasta maupun milik pemerintah. Tidak hanya magang, kerjasama juga dilakukan agar lulusan Polbantan dapat diserap oleh perusahaan sehingga tidak ada yang menganggur bahkan bisa bekerjasama dalam pengembangan kewirausahaan. Menurutnya, setiap Polbangtan mempunyai fokus dalam kegiatan pendidikan berbagai komoditas sesuai keunggulan daerahnya, seperti di Polbangtan Medan membuat pembelajaran cafe academy, dan Polbangtan lainnya yang menerapkan komoditas unggalan daerahnya masing-masing”, ujarnya.

Dekan Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Ningky Susanti Munir mengatakan, sebagai sekolah bisnis pertama di indonesia yang fokus pada pendidikan terapan. Dirinya mengharapkan, kerjasama ini bisa memberikan sumbangsih manajemen terapan yang bisa langsung dipakai Polbangtan selain juga sebagai untuk pembinaan enterpreneur sehingga terjadi kerjasama yang produktif. “Kerjasama lain yaitu akan memberikan masukan dalam kurukulum yang bersifat bisnis, pembentukan enterprenuership, akses terhadap pendanaan dan marget melalui e commerce di Indonesia”, tambahnya.

Sementara itu, Rektor Instiper Yogyakarta, Purwadi mengungkapkan, ada hal yang khas di Instiper yaitu sebagai pemasok tenaga kerja perkebunan ke seeluruh perusahaan yang berada di Indonesia. Cara pola pikir, proses pembelajaran, model pembelajaran di instiper dianggap khas, yang akan menjadi salahsatu bahan masukan untuk pengembangan Polbangtan. Menurutnya, transformasi dari STPP ke Polbangtan, yang terpenting adalah mebangun kebersamaan dalam sistem siap kerja dan enterpreneur dalam konteks yang sebenarnya, dan kuncinya ada pada kemitraan dan pengembangan skill dan karakter.

Menurut Perwadi, bertransformasi adalah menggunakan teknologi terkini, jangan kita hanya retorika, revolusi industri 4.0 jangan hanya dalam makalah. Tapi semua mahasiswa misalnya harus bisa menerbangkan drone, jadi pola pikirnya harus sudah maju. Contoh lain yaitu kita bisa melihat buah sawit masak atau tidak hanya dengan di potret, sudah bisa di ketahui dengan bantuan alat. Jadi harus sudah menggunakan teknologi terkini, kita jangan gaptek sehingga akan ada efisiensi.

Kepala Divi SDM Perkebunan PTPN III Persero, Amalia Nasution juga mengungkapkan sebenarnya PTPN sudah bertransformasi yaitu PTPN Holding. Dengan revolusi 4.0, dirinya membutuhkan anak-anak yang sudah ready terutama perguruan tinggi yang vokasi maupun seperti institusi. Untuk kerjasama dengan Polbangtan, PTPN akan berikan kesempatan magang kepada masiswa agar mengetahui sebenarnya bagaimana lingkup pekerjaan yang ada diperkebunan. “Kedepan kita akan memberikan masukan untuk kurikulum, yang sesuai apa yang dibutuhkan oleh PTPN”, ujarnya.

Idha Widi Arsanti mengatakan, kerjasama dengan Akademi Militer (Akmil) terkait dengan pembelajaran bela negara. Menurutnya, mahasiswa nantinya tidak hanya pinter, tapi mempunyai mental baja, disiplin, berkarakter. Kerjasama juga sudah dilakukan dengan menggandeng perusahaan swasta dan universitas baik dalam dan luar negeri. hal tersebut dilakukan agar Polbangtan mempunyai pendidikan yang go internasional yang lulusannya tidak hanya diakui dalam negeri tetapi juga luar negeri. SY