Rawa Lumbung Pangan Masa Depan Indonesia Tahun 2019

udin abay | Kamis, 17 Januari 2019 , 15:06:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian mencanangkan program peningkatan kesejahteraan petani dengan membangun Lumbung Pangan di Lahan Rawa. Selama ini potensi lahan rawa cukup besar, namun pemanfaatannya belum tergarap dengan baik. Kondisi pertanian d lahan rawa memang belum mengembirakan, karena memiliki segudang tantangan yan tidak ringan, namun dengan menggunakan setuhan teknologi, pertanian di lahan rawa akan menghasilkan produktivitas yang tinggi.

Program untuk mewujudkan lahan rawa sebagai lumbung pangan mulai diimplementasikan secara masif di tahun 2019 ini dinamakan SERASI atau kepanjangan dari Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani. Pada tahap awal sebanyak 500 ribu ha lahan rawa disiapkan pemerintah yaitu 250 ribu ha di Sumsel dan 250 ribu ha di Kalsel. Dalam upaya mendukung program Serasi, sejak tahun 2018 BPTP Kalteng dan Balai Besar Pengembangan Bioteknologi Pertanian (BB Biogen) telah melakukan kerjasama penelitian menyiapakan varietas-varietas padi lokal lahan yang cocok dikembangkan di lahan rawa.

Menurut peneliti padi lahan rawa (Dr.Susilawati) ketika ditemui saat melakukan kunjungan lapang ke lahan pertanaman Padi di Kapuas (17/01/2019) mengatakan bahwa produktivitas di lahan rawa juga masih rendah, di berbagai daerah, panen padi kurang dari 4 ton/ha masih di bawah angka rata-rata nasional sebesar 5,06 ton/ha. Kondisi ini salah satunya disebabkan dari minimnya pengetahuan petani terhadap sistem budidaya di lahan rawa. Selain itu luas lahan rawa yang digunakan untuk pertanian masih sangat kecil (hanya 23,8%) dari luas total laham sawah di Indonesia, sehingga program Serasi yang diimplemntasikan pemerintah dapat menambah Luas Tambah Tanam padi.

Sementara itu Kepala BPTP Kalteng (Dr. F.F.Munier) mengatakan bahwa kegiatan kerjasama penelitian dalam mendukung program Serasi ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi Kebun Percobaan (KP) Unit Tatas Kapuas sebagai lokasi penelitian dan Diseminasi pengembangan padi-padi lahan rawa pasang surut. Sebanyak 94 aksesi atau varietas padi lokal rawa dari berbagai negara diujicobakan di KP Unit Tatas. Harapannya nanti akan diseleksi oleh petani dari aspek tampilan, rasa dan produktivitas. Saat ini tanaman sedang memasuki fase generatif dan diperkirakan akan panen pada bulan Februari 2019 ini.

Lebih lanjut Kepala BPTP Kalteng berharap semoga ketersedian Varietas Unggul Baru (VUB) padi rawa dapat mendukung program Serasi mewujudkan lahan rawa sebagai lumbung pangan baru. (Dedy Irwandi- Balitabngatan. SY/HMSL