Rami Dan Tebu Indonesia Menarik Minat Investor Kanada Dan Thailand

udin abay | Rabu, 30 Januari 2019 , 20:58:00 WIB

Swadayaonline.com - Jumat, 25 Januari 2019 Balittas mendapatkan kunjungan dari Hempco Kanada, PT. Mali Minoli Agroindustri (MNA) yang merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) dari Thailand, serta PG. Rejoso Manis Indonesia (RMI). Kunjungan ini dilakukan untuk konsultasi dan inisiasi kerjasama komoditas Rami dan Tebu. Saat rombongan diterima Kepala Balittas Dr. Mohammad Cholid, M.Sc., yang didampingi beberapa peneliti Balittas tersebut diinisiasi kerjasama komoditas tanaman rami. PT. Hapmco yang diwakili oleh Jed. M. Alkatiri dan Andi Lahmudin H. adalah perusahaan Kanada yang tertarik mengembangkan industri rami di Indonesia.

Peluang pengembangan rami (Boehmeria nivea L.) di Jawa Barat, khususnya Kabupaten Garut, untuk mendukung industri berbasis rami dengan target menghasilkan 250 produk turunan rami dibahas bersama. Dr. M. Cholid memberikan gambaran tentang rami yang meliputi teknologi pendukung dari Balittas yaitu varietas, teknik budidaya, penanganan pasca panen serta manfaat dan pengembangan rami. Hempco mendukung penyediaan lahan untuk penanaman rami, teknologi penanganan pasca panen rami, serta teknologi produksi derivat rami berupa produk pangan, serat dan obat-obatan.

Balittas selanjutnya akan melakukan survey kelayakan lahan untuk pengembangan rami di Kabupaten Garut termasuk mendukung penyediaan benih rami varietas Ramindo 1 sedangkan pengembangan rami dilakukan oleh Hempco/PT MNA. Selama proses tersebut Balittas mendampingi proses budidaya rami dan pengolahan rami untuk menghasilkan produk-produk turunannya.

Pihak Hempco/PT MNA memberi dukungan penyediaan lahan untuk penanaman rami di Kabupaten Garut, termasuk koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Garut untuk penyelarasan pemanfaatan lahan dan akan meyiapkan industri dan teknologi pengolahan rami, mulai dari penangan pasca panen hingga menghasilkan produk turunan. Partisipasi petani dengan menyuplai batang rami hasil panen untuk selanjutnya diproses oleh Hempco/MNA.

Mekanisme kerjasama penelitian dan pengembangan rami di Indonesia yang melibatkan lembaga internasional akan ditindaklanjuti di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian, dengan Balittas sebagai pelaksananya. Selain berminat untuk mengembangkan tanaman rami, PT. MNA yang merupakan investor dari Thailand, juga berminat untuk mengembangkan tebu di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Nusa Tenggara Timur (NTT).

PT. MNA berkeinginan untuk kerjasama di bidang pembibitan, pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat setempat untuk meningkatkan keterampilan dan pendapatan masyarakat. Selain pendampingan PT MNA dan RMI juga berencana untuk melakukan uji adaptasi klon-klon tebu potensial. Adapun informasi yang ingin diketahui oleh kedua investor tersebut adalah ketersediaan benih sesuai dengan pola tanam tebu tipe 2 di lokasi pengembangan TTU. Konsultasi dan inisiasi kerjasama PG. Rejoso Manis Indonesia (RMI) yang diwakili oleh I gede Wiraduta menyampaikan bahwa PG. Rejoso berlokasi di Blitar bergerak dibidang pergulaan yang telah membangun pabrik gula dengan kapasitas 10.000 -20.000 TCD. RMI menginginkan kerjasama dengan Balittas yang dinilai telah mengembangkan varietas-varietas baru melalui kultur jaringan yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Blitar sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi tebu dengan varietas barunya yang ada di Blitar.

Penanaman komoditas tebu di Kabupaten Blitar ratunnya sudah lebih dari 5 kali yang tentunya akan menurunkan produksi dengan mayoritas varietas BL. Harapannya di Kabupaten Blitar dapat dikembangkan varietas masak awal yang cukup dominan untuk dikembangkan. SY/HMSL