Menghasilkan Kentang G0 Berkualitas dengan Teknik Irigasi Tetes

udin abay | Senin, 04 Februari 2019 , 14:22:00 WIB

Swadayaonline.com - Kentang merupakan tanaman umbi-umbian yang dapat mengeluarkan tunas dan nantinya akan membentuk suatu cabang yang baru. Kentang memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi sehingga digunakan sebagai makanan pokok khususnya di Negara Barat.

Di Indonesia sendiri, ada 3 varietas kentang yang dikenal, yaitu Granola, Atlantic, dan Holand. Inkubator Agribisnis di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang adalah salah satu lembaga Pemerintah Pusat yang membudidayakan kentang dari Knol, G0, G1, dan G2 varietas Granola dan Atlantik. Kegiatan ini dimulai dari sanitasi screen house. Kegiatan sanitasi merupakan kegiatan membersihkan area screen dari semua bentuk sampah, seperti rumput atau sisa tanaman lain, lumut, sampah plastik dan tali, dan benda-benda lain yang tidak diinginkan dan dianggap mengganggu di dalam screen house.

Kegiatan sanitasi yang dilakukan pada screen house di inkubator agribisnis BBPP Lembang antara lain menyapu lantai bedengan dari sisa sekam maupun daun, membuang sisa tali ikatan, mencabut semua tanaman yang bukan tanaman utama, menyikat lumut yang tumbuh di lantai screen house, dan lain sebagainya. Setelah dilakukan sanitasi, screen house dilakukan sterilisasi dari mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur yang dapat merugikan tanaman.

Cara sterilisasi dengan menggunakan Bayclin yang dilarutkan dengan air. Dosis Bayclin yang digunakan sebesar 2 ml/l air. Larutan Bayclin disemprotkan ke seluruh ruangan menggunakan hand sprayer. Sterilisasi untuk selang irigasi tetes dengan cara larutan Bayclin dialirkan lewat tong kemudian ke saluran irigasi tetes. Kemudian didiamkan selama lebih dari 1 minggu. Langkah berikutnya adalah persiapan media dan bahan tanam. Media tanam yang digunakan adalah campuran antara sekam dan cocopeat dengan perbandingan 2 : 1.

Selanjutnya media tanam tersebut dimasukkan ke dalam polybag dengan ukuran diameter 30-35 cm. Benih kentang G0 yang ditanam adalah benih umbi kentang yang didapatkan dari hasil aeroponik. Hasil umbi kentang tersebut didormansi selama 3-4 bulan. Sebelum penyimpanan, umbi dilapisi dengan fungisida terlebih dahulu agar tidak terserang jamur saat dormansi. Proses penanaman kentang G0 harus memiliki kriteria tanaman tumbuh normal, berisi, tidak busuk, tidak terdapat tanda-tanda penyakit, dan telah tumbuh minimal 1 tunas.

Penanaman kentang sebaiknya dilakukan pada sore hari agar tanaman tidak terjadi stagnasi akibat sengatan matahari. Cara menanam umbinya adalah membuat lubang sedalam 2 ruas jari atau kurang lebih 2-3 cm kemudian menutupinya dengan media tanamnya. Pemeliharaan budidaya kentang G0 varietas Granola dengan sistem irigasi tetes (vertigasi) meliputi pemberian nutrisi dan pengecekan kepekatan nutrisi (EC). Adapun nutrisi yang digunakan adalah nutrisi AB Mix, di mana pemberian nutrisi setiap 2 jam sekali (5 kali dalam sehari) dengan durasi 3 menit sebanyak 200 ml per tanaman atau 1 liter/hari/tanaman.

Pengecekan kepekatan larutan nutrisi menggunakan Electric Conductivity (EC) meter. Perlu diperhatikan juga kepekatan nutrisi pada saat fase vegetatif dan generatif. Pemberian larutan nutrisi untuk budidaya kentang G0 pada fase vegetatif berkisar antara 1-2 mS dan vase generatif berkisar antara 2-4. Pemeliharaan lainnya adalah pengikatan batang kentang jika telah memiliki ketinggian 20-25 cm. Setelah 75-80 hari dilakukan proses pengeringan dan selanjutnya dilakukan pemanenan umbi kentang G0 varietas Granola. SY/BYU