Harga Jagung di Gunung Kidul Cukup Baik

udin abay | Sabtu, 09 Februari 2019 , 17:19:00 WIB

Swadayaonline.com - Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu penghasil jagung terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemerintah terus menggalakkan program Upaya khusus dalam rangka meningkatkan produktivitas dan produksi Pajale termasuk jagung. Bantuan benih, saprodi dan alsintan terus digelontorkan oleh Kementerian Pertanian dalam upaya menjaga produksi pajale.

Pj UPSUS Yogyakarta, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti mengatakan untuk meningkatkan produktivitas terutama jagung, pemerintah bersama dinas provindi dan kabupaten terus menggalakkan dan melakukan pendampingan kepada petani untuk menyegerakan pertanaman dan melakukan penanaman serta memanen dengan baik. "Kita terus melakukan pendampingan, pemantauan dan rapat kordinasi, bwrsama Ditjen Teknis untuk memberikan bantuan benih dengan harapan produktivitas meningkat dan sisi luas penanamannya juga bisa meningkat. Ini berkat upaya kita melakukan optimalisasi sehingga produksi semakin meningkat", ujar Idha Widi Arsanti saat melakukan panen raya jagung hibrida MT 1 di Desa Bleberan, Playen, Gunung Kidul, Jogyakarta, bersama Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Bupati Gunung Kidul, Kepala Dinas Provinsi, Kepala Dinas Kabupaten, Dandim, dan petani di lahan seluas 300 hektar. (9/2/2019)

Sumari Citro Wibowo, Ketua kelompok Tani sekaligus Ketua Asosiasi Masyarakat Jagung Indonesia mengungkapkan penanaman komoditas jagung di Gunung Kidul sangat strategis dibanding komoditas lain. Produksinya 9,7 pipil kering perhektar dan pipil basah 13,47 ton perhektar, sehingga sangat menuguntungkan petani dan perawatannya juga sangat mudah.

"Saya berharap impor stop, kanapa harus impor karena kita punya jagung sendiri dan harganya bagus Rp.5000/kg sampai Rp. 5.200/kg. Mudah-mudahan harga tidak turun, kalaupun turun jangan sampai jauh turunnya", ucap Sumari.

Sebagai ketua kelompok tani dan asosiasi, dirinya akan selalu memperjuangkan petani jagung, merapatkan jaringan kemitraan agar peningkatan harga menjadi lebih bagus lagi. "Petani disini umumnya mantap melakukan penanaman dijagung, karena musimnya juga pas dan tidak ada kendala dalam perawatannya. Saya berharap pemerintah memberikan bantuan mesin untuk pengeringnya, karena ini Gunung Kidul ini sentra jagung yang sebagian produksinya juga digunakan oleh peternak kecil untuk pakan", tegas Sumari. SY