Penggunaan Bioteknologi Belum Maksimal

udin abay | Sabtu, 17 Juni 2017 , 23:34:00 WIB

Swadayaonline.com - Croplife merupakan asosiasi pertanian yang bersifat nirlaba yang mewakili petani, industri benih dan pestisida mengadakan acara Diskusi, Silaturahmi dan Buka Bersama  dalam upaya sinergi kegiatan antara pemerintah dan swasta di Hotel Aston (16/6/2017).

Tema dalam kegiatan ini “Stabilitas Keamanan dan Ketahanan Pangan melalui Inovasi,Teknologi Perlindungan Tanaman dan Bioteknologi”. Acara ini dihadiri Direktur pupuk dan pestisida Muhrizal Sarwani, dan CropLife Indonesia.

Midzon Li Johanis, Chairman CropLife Indonesia mengatakan, CropfLife Indonesia telah menjalankan sejumlah inisiatif di bawah program pengawasan pelayanan sebagai pendekatan untuk melatih dan mendidik petani lokal sebagai cara untuk mengoptimalisasi produksi dan memperbaiki pemahaman mereka atas penggunaan efek kimia perlindungan tanaman, termasuk pestisida.

 “CropLife  Indonesia dan semua anggotanya berkomitmen untuk tunduk dan taat kepada kode etik Internasional (FAO dan WHO) tentang pengelolaan pestisida  dan dirancang untuk meningkatkan kesadaran perusahaan anggota CropLife Internasional , asosiasi dan pemangku kepentingan,” tegasnya.

Midzon Li Johannis mengatakan, belum tercapainya swasembada pangan di indonesia secara menyeluruh karena masih banyak petani yang belum mampu mengoptimalkan produksi dan memperbaiki pemahaman atas penggunaan efek kimia perlindungan tanaman termasuk pestisida.

Menurutnya, sangatlah penting para petani bisa memanfaatkan bioteknologi untuk meningkatkan hasil pertanian yang dilakukan secara modern. Misalnya menciptakan tanaman transgenik (tanaman hasil modifikasi), kultur jaringan, biopestisida dan pengetahuan lain.

Dalam upaya meningatkan ketahanan pangan, justru yang terjadi dalam 20 tahun terakhir banyak lahan produktif yang hilang, “inilah yang menjadi misi kami, yakni membantu petani memprouksi cukup pangan bagi penduduk melalui inovasi teknologi,” tegasnya.

 “Disinilah teknologi dan inovasi diperlukan  sebagai bagian penting dari sektor pertanian untuk memaksimalkan lahan yang ada, yaitu dengan pemakaian varietas unggul dan efisiensi pupuk untuk meningkatka hasil produksi atau penggunaan pestisida yntuk lindungi tanaman dan pemakaian air secara efisien,” ujar Midzon.

Prof. Dr. M Herman M.Sc , peneliti Purna Bakti Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Pertanian menambahkan, bioteknologi menyediakan perangkat pasti yang memungkinkan para peneliti menambahkan sifat atau karakter pada tanaman. Contohnya daya tahan lebih lama, tingkat vitamin lebih tinggi dan beberapa sifat dalam benih untuk mampu tumbuh lebih tahan terhadap hama dan penyakit. SY