Pemerintah Optimis Capai Swasembada Gula 2019
udin abay | Rabu, 21 Juni 2017 , 19:39:00 WIBSwadayaonline.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan optimis mengejar target swasembaga gula konsumsi pada 2019 mendatang. Berdasarkan data Kementan, produksi gula kristal putih (GKP) atau gula konsumsi lokal sebesar 2,2 juta ton pada 2016, sedikit di bawah target yang dicanangkan yakni 2,3 juta ton.
Direktur Jenderal Perkebunan, Bambang mengatakan saat ini iklim sudah normal kembali dan diharapkan bisa mendukung peningkatan produksi gula konsumsi dalam negeri yang ditargetkan mencapai 2,5 juta ton. “Diharapkan tahun ini bisa melebihi target karena kondisi yang agak kering,” tegasnya. (20/6/2017)
"Target swasembada gula konsumsi 2019 bisa terpenuhi dengan hadirnya beberapa industri gula baru mulai tahun 2018. Insya Allah 2017 ini akan ada tambahan anggaran untuk perkebunan," ujarnya. dirinya mengungkapkan, realisasi capaian tahun lalu dibawah ekspektasi karena imbas dari iklim kemarau basah sepanjang tahun.
Kenaikan produksi juga diproyeksikan terus terjadi hingga 2019 mendatang. Pada 2018, target produksi GKP ditarget sebesar 2,8 juta ton dan pada 2019 mencapai 3,3 juta ton. Jumlah tersebut sudah mencukupi kebutuhan gula konsumsi di dalam negeri yang pada saat ini berkisar 2,7 juta ton. “Tahun kemarin terlalu banyak hujan sehingga banyak tebu yang tidak bisa dipanen. Rendemen pun menurun,” ungkapnya.
Kelapa Sawit
Dirjen Perkebunan mengatakan bahwa sawit Indonesia akan menjadi target bagi negara lain untuk dikuasai sebagai penghasil energi. Produksi sawit masyarakat saat ini masih 2-3 ton/ha, sedangkan yang dikelola perusahaan 4 ton/ha. “Kalau sawit ini bisa dikelola lebih baik lagi, bisa menghasilkan 8,45 ton/ha yaitu dengan melakukan replanting dan pengelolaan sesuai dengan SOP,” tambahnya.
Bambang mengatakan, perkebunan rakyat saat ini masih menggunakan benih sawit yang tidak jelas asalnya, makanya produktivitasnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tahun 2017, pemerintah akan mereplanting 27.300 ha, sampai dengan tahun 2018 akan mencapai 40-80 persen. Pemerintah juga akan sertifikasi ISPO untuk seluruh kebun sawit yang ada di Indonesia, agar harga CPO bisa meningkat.SY