Petani Merespon Positif Display VUB BPTP Banten Pada Demfarm Teknologi Jarwo Super

udin abay | Sabtu, 09 Maret 2019 , 21:29:00 WIB

Swadayaonline.com - Demfarm Jarwo Super BPTP Banten di Kec. Warunggunung Kab. Lebak dilakukan pada lahan seluas 10 ha.  Demfarm ini merupakan percontohan bagi petani di Provinsi Banten tentang keunggulan Sistem Tanam Jarwo Super Teknologi padi Jajar Legowo (Jarwo) Super merupakan teknologi budidaya padi secara terpadu berbasis cara tanam Jajar Legowo. Di lokasi demfarm tersebut,  serangkaian kegiatan telah diintroduksikan kepada petani antara lain pelatihan teknologi budidaya Varietas Unggul Baru (VUB) padi Inpari 32, 33, 42, 43 dan Mekongga dengan sistem Jarwo Super, sistem pengendalian hama dan penyakit tanaman secara terpadu, dan kali ini BPTP Banten menggelar uji preferensi performa tanaman sebelum dipanen.

Uji preferensi diikuti oleh 25 orang petani beserta Mantri Tani Desa dan PPL. Dari VUB yang didisplaykan, yaitu Inpari 32, Inpari 33, Inpari 42 dan Inpari 43 serta Mekongga, petani lebih menyukai Inpari 43 karena jumlah bulir gabah per malai lebih banyak dibandingkan dengan VUB yang lain yaitu lebih dari 200 butir dan terisi semua, tingkat kematangan gabah merata dari pangkal ke ujung, lebih tahan terhadap WBC dan penyakit busuk gabah Sarocladium oryzae. 

Oleh karena itu, petani menyatakan berminat untuk menangkarkan benih Inpari 43 tersebut. "Awalnya saya tertarik dengan Inpari 32, tetapi setelah menanam Inpari 43 ternyata cinta saya berpaling ke Inpari 43, dan saya berminat untuk menangkarkannya" terang Suarta, Petani anggota Poktan Mukti Desa Warunggunung.

Selain Inpari 43, penerimaan respon yang baik juga ditunjukkan oleh Inpari 32. Dari hasil pertanaman sebelumnya di lokasi tersebut,  Inpari 32 menghasilkan produktivitas 7 ton per ha dan memiliki rendemen tinggi.  Meskipun terdapat white billy/bulir kapur di beras, namun harga Inpari 32  tetap bagus. Selain itu, rasa nasi Inpari 32 enak. Demikian pula untuk Mekongga, respon petani juga masih cukup baik sehingga sebagian petani masih cukup berminat menanam varietas tersebut. SY/HMSL