Selain Rendah Kolesterol, Telur Puyuh P4S Cilangkap Sub1 Bisa Dikonsumai Mentah

udin abay | Rabu, 13 Maret 2019 , 19:41:00 WIB

Swadayaonline.com - Banyaknya anggapan kandungan kolesterol yang tinggi pada telur puyuh bahkan ada beberapa data dari luar negeri tidak boleh dikonsumsi, tidaklah benar. Bantahan tersebut terlontar oleh Slamet Wuryadi, Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Cilangkap Sub 1 Cikembar, Sukabumi, bahwa nilai kandungan kolesterolnya hanya 450mg,/100gr.

"Bahkan penelitian yang dilakukan Balai Pelatihan Ternak (Balitnak) 213mg/100gr, penelitian UGM 252,75mg/100gr, dan BPPTP Ristek 318,4 mg/100gr. Jadi kalau ada anggapan kolesterolnya tinggi bahkan tidak boleh dikonsumsi, itu salah besar. Karena kolesterolnya paling rendah dibanding telur ayam, bebek, angsa", ujarnya saat memberikan pengarahan pada acara kunjungan pers Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian.

P4S yang di pimpin Slamet sudah mendapatkan berbagai penghargaan yaitu sebagai pelopor ketahanan pangan Indonesia, Stand terbaik award the best performance pekan agrinex expo 2018, penghargaan MURI, dan penghargaan lainnya. Berbagai produk olahan puyuh juga dikembangkan, seperti bakso puyuh, puyuh segar dalam kaleng, pismol, abon, stek tulang puyuh dan lainnya dengan kandungan kalsium yang sangat tinggi "Telur puyuh P4S Cilangkap Sub 1 bimbingan BBPKH Cinagara ini bisa langsung di makan mentah, karena telah dari segi proses pengembangan dan pemilihan dilakukan dengan baik", ujarnya.

Dari hasil tes laboratorium IPB, daging puyuh mengandung protein 22,13%/100gr dengan lemak 0,47%/100gr, sedangkan hasil tes laboratorium UGM protein telur puyuh 10,5 %/100gr dan lemak 4,9 %/100 gr. Slamet menambahkan, permintaan puyuh bukan hanya dari dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Permintaan terbanyak dari Jakarta dan Banten setiap harinya, namun menurutnya tetap tidak terpenuhi. "Potensi wirausaha telur puyuh sangat bagus karena harganya lebih murah dibanding telur yang lain dengan kabdungan gizi yang sama, selain pasarnya sudah ada, ternak telur puyuh juga murah dan keuntungannya dapat dinikmati setiap harinya", tambahnya.

"Puyuh ini merupakan hewan ternak asli Indonesia. 3 butir telur puyuh sama dengan 1 butir telur ayam. 7 butir telur puyuh sama dengan 1 butir telur itik. Permintaan pasokan untuk DKI dan Banten masih kurang 13 juta butir, dari kebutuhan permintaan 16,5 juta. Penyakit pada puyuh lebih sedikit, sistem pembayaran cash, konglomerasi belum masuk dalam wirausaha puyuh karena masih dibudidayakan oleh para UMKM, sangat minim dalan dalam penggunaan lahan dan waktu, selain itu kotorannya bisa sebagai pupuk organik dan sebagai pakan alternatif dibidang perikanan dan biogas", tegas Slamet. SY/CHA