Petani dan Kelompok Wanita Tani Pamekasan, Siap Hadapi Persaingan Pasar

udin abay | Jum'at, 22 Maret 2019 , 15:16:00 WIB

Swadayaonline.com - "Untuk peningkatan nilai tambah produk, dibutuhkan sumberdaya manusia yang kreatif dan inovatif", demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahana Pangan Kabupaten Pamekasan Dra. Lisa Widyawati dalam sambutannya pada acara Bimbingan Teknis Budidaya Jagung, Pengolaham Hasil Bawang Merah dan Cabai di Kabupaten Pamekasan (21/3).

Acara ini merupakan salah satu dari kegiatan Bimtek Jagung, Bawang Merah dan Cabai yang dilaksanakan serentak di Pulau Madura mulai tanggal 21 - 25 Maret 2019. Bimtek ini dilakukan sebagai salah satu sarana untuk mengoptimalkan sumber daya alam dan meningkatkan kesejahteraan petani di Pulau Madura.

Untuk itu, perlu strategi untuk mencapainya yaitu melalui pengembangan on farm yang mencakup pengembangan luas areal, perbaikan varietas dan penggunaan varietas unggul; pengembangan off farm dengan perbaikan teknologi pengolahan; pengembangan di lini kebijakan pemerintan yang mencakup perlindungan dan pengendalian harga, permodalan, pengawasan karantina maupun penyediaan sarana irigasi; serta pengembangan lini pemasaran dan perdangan.

Pamekasan mempunyai varietas bawang merah khas, yaitu varietas Manjung, serta lahan pertanian yang cocok untuk pertanaman jagung maupun cabai yang merupakan komoditas strategis, hingga saat ini belum secara maksimal dimanfaatkan oleh petani. Untuk itu, dengan adanya Bimtek ini diharapkan akan memberikan jawaban atas berbagai permasalahan pertanian yang ada sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat petani.

Selain pembinaan sumberdaya manusia melalui Bimbingan teknis, Kementerian Pertanian juga menyalurkan berbagai bantuan ke Kabupaten Pamekasan yaitu antara lain masing-masing 10 unit pompa air dan power trasher multiguna yang sudah terdistribusi di kelompok-kelompok tani, mini excavator yang sudah dimanfaatkan, 2 unit UV Dryer untuk pengolahan pasca panen, 10 unit Traktor Roda 2, 10 unit Cultivator, serta 50 unit Handspryer.

Selain bantuan alat dan mesin pertanian yang mendukung pengolahan dan pengelolaan lahan dan komoditas pertanian, pemerintah juga menyalurkan bantuan berupa 1.610 Ha benih jagung, 530 Ha benih padi, 2,4 ton benih bawang merah tajuk, 8.000 batang benih alpukat, 2.500 batamg benih durian, 303 ampul benih cabai merah dan rawit serta bantuan peternakan yaitu ayam beserta kandang dan obat-obatannya.

Pada kesempatan ini, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan, Kresno Suharso, MP juga menekankan bahwa kedudukan petani itu sejajar dengan berbagai profesi lainnya. "Petani dan Penyuluh pertanian tidak sendirian," tegasnya. Sinergitas semua stakeholder baik itu Pemerintah Pusat, Dinas Pertanian di daerah, penyuluh, petani serta pelaku usaha merupakan jawaban untuk mengatasi berbagai permasalahan pertanian.

Salah satu peserta Bimtek di Pamekasan ini adalah Ibu Fatmawati dari kelompok wanita tani Asoka Murtajih, Pamekasan yang beranggotakan 22 orang. Fatmawati telah memasarkan bawang dalam bentuk olahan dan memasarkan secara online berupa bawang goreng dan campuran petis cabe. Ibu ini mengajak agar petani lainnya membuat olahan seperti yang dia lakukan agar mendapatkan nilai tambah dari hasil panen bawang.

Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan lebih lanjut menyampaikan bahwa melalui Bimtek ini diharapkan akan mencetak petani dan kelompok wanita tani (KWT) yang kreatif dan inovatif seperti halnya Ibu Fatmawati terutama melalui pemanfaatan teknologi pertanian yang ada sehingga siap menghadapi persaingan pasar. SY/MFD/YNI